JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) menilai, rencana pengaktifan Pasukan Pengamanan Masyarakat Swakarsa (Pam Swakarsa) yang diprakarsai Calon Kapolri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo sebagai bentuk pengkhianatan nilai reformasi.
"Pembentukan mengkhianati nilai reformasi," ujar Koordinator Kontras Fatia Maulidiyanti kepada Kompas.com, Jumat (22/1/2021).
Sejalan dengan itu, rencana pengaktifan Pam Swakarsa juga dinilai tak ubahnya negara tengah berupaya mengembalikan semangat otoritarianisme, sebagaimana Pam Swakarsa dibentuk pada era Orde Baru.
Baca juga: Kontras Khawatir Pembentukan Pam Swakarsa Picu Konflik Horizontal
Ia mengkhawatirkan apabila rencana pengaktifan Pam Swakarsa terealisasi, justru semakin memperpanjang iklim kekerasan.
Lebih lanjut, rencana ini juga menandakan negara tidak mempunyai semangat memajukan masyarakat melalui nilai demokrasi.
"Masyarakat selalu didekatkan dengan semangat menghukum tetapi tidak ada semangat pembinaan maupun kemajuan atas nilai demokrasi dan HAM yang telah diamanatkan reformasi," tegas dia.
Setali tiga uang, pengaktifan Pam Swakarsa juga dikhawatirkan akan menimbulkan ketakutan dan konflik horizontal di tengah masyarakat.
Baca juga: KSP: Pam Swakarsa di UU Kepolisian Beda dari 1998
Sebab, kelompok yang mendapat amanat Pam Swakarsa tidak menutup kemungkinan bisa melakukan kekerasan atas nama menjaga ketertiban umum.
"Pada akhirnya ada masyarakat atau pun kelompok tertentu yang memiliki kewenangan lebih untuk melakukan tindakan atas nama menjaga ketertiban," tegas dia.
Sebelumnya diberitakan, Kapolri terpilih Komjen Listyo Sigit Prabowo mengatakan akan menghidupkan kembali Pam Swakarsa untuk mewujudkan pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat.
Baca juga: Soal Rencana Hidupkan Kembali Pam Swakarsa, Koalisi: Berpotensi Melanggar HAM
Hal itu ia sampaikan saat mengikuti uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) di Komisi III DPR, Rabu (20/1/2021).
"Ke depan, tentunya Pam Swakarsa harus lebih diperanaktifkan dalam mewujudkan harkamtibmas, jadi kita hidupkan kembali," kata Listyo.
Ia menyebutkan, Pam Swakarsa akan diintegrasikan dengan perkembangan teknologi informasi dan fasilitas-fasilitas yang ada di Polri.
Dengan demikian, kolaborasi dan sinergi dengan Polri makin baik.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.