JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan, vaksinasi Covid-19 yang dilakukan secara mandiri dapat mempercepat pembentukan kekebalan komunitas (herd immunity).
Sebab, vaksinasi mandiri nantinya dapat memperluas sasaran vaksinasi Covid-19 di Indonesia.
"Iya mempercepat (herd immunity). Akan memperluas sasaran vaksinasi tentunya. Di luar 181,5 juta (target vaksinasi dari pemerintah)," ujar Nadia saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (20/1/2021).
Baca juga: Wagub DKI: Belum Ada Laporan Terkait Efek Samping Vaksinasi Covid-19 di Jakarta
Meski demikian, Nadia belum dapat menjelaskan secara lebih rinci teknis pelaksanaan vaksinasi mandiri.
Menurut Nadia, pelaksanaan vaksinasi mandiri masih akan dimatangkan terlebih dahulu.
"Masih akan dimatangkan dulu dan perlu pembahasan lebih lanjut. Nanti kita sampaikan kalau memang sudah final ya," tambah Nadia.
Sebelumnya, wacana tentang vaksinasi mandiri diungkapkan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pada saat rapat dengar pendapat di DPR.
Kemudian, Budi pun sempat mengatakan, pemerintah akan membuka opsi vaksinasi Covid-19 secara mandiri oleh perusahaan kepada karyawannya.
Perusahaan akan diizinkan membeli vaksin sendiri dengan produsen vaksin Covid-19. Syaratnya, vaksin tersebut harus sesuai dengan yang diiizinkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Data penerima vaksin juga harus dilaporkan kepada pemerintah sehingga tidak ada tumpang tindih vaksinasi.
Menanggapi rencana ini, pakar Sosiologi bencana Nanyang Technological University (NTU) Singapura Sulfikar Amir, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 secara mandiri berpotensi menggagalkan target pemerintah dalam mencapai herd immunity (kekebalan komunitas).
Menurutnya, dalam situasi pandemi Covid-19 vaksinasi harus dilakukan berdasarkan tingkat risiko dalam populasi.
Di Indonesia sendiri, kelompok yang berisiko terdiri dari petugas pelayan publik dan warga lansia yang sudah memiliki komorbid (penyakit penyerta).
Baca juga: Hoaks yang Beredar di Tengah Program Vaksinasi Covid-19 Tahap Pertama
"Ketika ada sekelompok orang yang punya uang lebih dan mendapatkan akses memadai dari yang lain ini sebenarnya merusak yang sudah dibangun. Berisiko menggagalkan target herd immunity," ujar Sulfikar dalam diskusi "Potret Gerakan Digital Indonesia 2020" yang digelar secara virtual oleh Change.org, Senin (18/1/2021).
"Juga secara etika ini tidak etis sebab dia mengambil jatah orang lain," lanjutnya. Sulfikar pun mengingatkan bahwa vaksinasi mandiri bersifat komersial.
Sehingga, idealnya vaksin yang digunakan pun sudah komersial. Apabila kondisinya demikian, dia menyebut idealnya vaksinasi secara mandiri dilakukan pada 2022.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.