KOMPAS.com - Ratusan korban gempa di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat mengantre bantuan di depan rumah jabatan Wakil Bupati Mamuju pada Selasa (19/1/2021).
Mereka harus mengantre berjam-jam untuk mendapatkan bantuan tenda dan besar 5 kilogram.
Ramli salah satu korban gempa bercerita jika awalnya ia tak tahu ada informasi pembagian bantuan di depan rumah jabatan.
Baca juga: Korban Gempa Harus Antre Berjam-jam di Rumah Wakil Bupati Mamuju untuk Dapat Bantuan
Ia baru mengetahui setelah mencari informasi ke warga lainnya.
Ramli berharap ketua RT mendata warganya sehingga korban tidak perlu berdesak-desakan untuk mengantre bantuan.
"Kita sudah menderita karena terpaksa mengungsi, eh kita juga yang harus berkeliling mencari bantuan. Seharusnya, Ketua RT yang mengkoordinir kemudian mewakili warganya sehingga kita tidak harus mengantre berjam-jam seperti ini," kata Ramli.
Walaupun sudah dua jam mengantre, Ramli mengaku belum mendapatkan tenda dan beras yang dijanjikan.
Baca juga: Positif Covid-19, Empat Relawan PMI Jalani Isolasi Mandiri di Mamuju
"Sampai sekarang, juga belum dipanggil untuk mendapatkan tenda," ujar Ramli.
Ia bercerita sangat berharap mendapatkan bantuan tenda dan terpal untuk digunakan tempat tinggal sementara keluarganya.
"Tenda dan terpal memang sangat kami butuhkan, karena kalau makanan dan minuman banyak relawan yang mengantarkan ke lokasi pengungsian."
"Tidak ada pemberitahuan adanya bantuan tenda ini, jadi kebetulan memang saya berkeliling dan melihat ada yang mengantre sehingga saya juga ikut mengantre," tuturnya.
Baca juga: Kemenkes: 2 Rumah Sakit dan KRI dr Soeharso Sudah Beroperasi di Mamuju
"Kalau kita tidak mencari sendiri, tidak akan mendapatkan informasi. Jadi kami (pengungsi) yang harus aktif mencari informasi agar bisa mendapatkan bantuan," ucap Ramli.
Hal senada juga diceritakan Ilham salah satu korban gempa di Mamuju. Ia mengaku mengungsi di Stadion Manakarra Mamuju bersama dua orangtuanya.
Rumahnya sendiri yang ada di kawasan Pasar Lama atau Pasar Sentral Mamuju sudah rusak terkena gempa.
Selama mengungsi di stadion, ia dan pengungsi lainnya mendapatkan bantuan dari sejumlah relawan.
Baca juga: Rumah Sakit Terapung TNI AL Bersandar di Mamuju, Sebagian Pasien Dipindahkan ke Kapal