Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkes: 2 Rumah Sakit dan KRI dr Soeharso Sudah Beroperasi di Mamuju

Kompas.com - 19/01/2021, 19:15 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Budi Sylvana mengatakan, saat ini sudah ada dua rumah sakit yang beroperasi di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.

Dua rumah sakit tersebut yakni, Rumah Sakit Regional Provinsi Sulawesi Barat dan Rumah Sakit Bhayangkara. Kemudian ditambah KRI dr Soeharso, rumah sakit apung milik TNI Angkatan Laut.

"Dari empat rumah sakit yang ada di Mamuju, praktis hanya dua rumah sakit yang bisa beroperasi, yaitu rumah sakit regional dan rumah sakit bhayangkara. Dua rumah sakit lainnya saat ini memang belum bisa beroperasi secara normal," kata Budi, dalam konferensi pers daring yang disiarkan Youtube BNPB, Selasa (19/1/2021).

Baca juga: Rumah Sakit Terapung TNI AL Bersandar di Mamuju, Sebagian Pasien Dipindahkan ke Kapal

"Jadi total tiga rumah sakit yang sudah melaksanakan layanan kesehatan di Sulawesi Barat, khususnya di Mamuju," ujarnya.

Menurut Budi, Universitas Airlangga juga akan mengirimkan rumah sakit terapung untuk membantu pelayanan kesehatan.

Dengan demikian, mulai besok ada empat rumah sakit yang dapat memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang terdampak gempa di Mamuju.

Sementara itu, kata Budi, semua puskesmas telah berfungsi dengan baik. Pasalnya, tidak lama setelah peristiwa gempa, ada tiga puskesmas di Mamuju yang terdampak sehingga tidak dapat berfungsi.

"Namun per hari keempat kemarin, Alhamdulillah semua puskesmas sudah melaksanakan fungsinya dengan baik," kata Budi.

Baca juga: Kunjungi Korban Gempa Mamuju, Jokowi: Saya Ingin Pastikan Bantuan Terkelola Baik

Lebih lanjut, Budi mengatakan, Kemenkes telah mendatangkan tenaga kesehatan ke lokasi bencana.

Ada beberapa dokter ahli ortopedi, anestesi, paru, penyakit dalam hingga kandungan yang didatangkan dari luar daerah.

"Hampir semua spesialisasi kami datangkan dari luar, karena memang, keberadaan dokter ahli ini harus kita datangkan dari luar saat ini," ungkap Budi.

Gempa di Mamuju-Majene terjadi pada Jumat (15/1/2021) pukul 02.28 waktu setempat. Gempa bermagnitudo 6,2 mengakibatkan puluhan orang meninggal dunia dan ribuan orang mengungsi.

Baca juga: Update: 84 Orang Meninggal akibat Gempa di Sulawesi Barat

Pusat Pengendali Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (Pusdalops BNPB) melaporkan, hingga Senin (18/1/2021) pukul 14.00 WIB, tercatat 84 korban meninggal dunia akibat gempa di Sulawesi Barat.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati merinci, sebanyak 73 orang meninggal di Kabupaten Mamuju dan 11 orang di Kabupaten Majene.

Kemudian tercatat 679 orang luka ringan serta terdapat 253 orang mengalami luka berat, yaitu 189 orang luka berat di Kabupaten Mamuju dan 64 orang luka berat di Kabupaten Majene.

Selanjutnya, sebanyak 4.421 orang mengungsi di Kabupaten Majene dan 15.014 orang di Kabupaten Mamuju.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’  ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’ ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Nasional
Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Nasional
Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Nasional
Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Nasional
Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Nasional
AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

Nasional
MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

Nasional
Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Nasional
Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

Nasional
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com