JAKARTA, KOMPAS.com - Pada pekan lalu, Indonesia mencatatkan rekor penambahan kasus harian Covid-19 tertinggi selama empat hari berturut-turut.
Kondisi ini terjadi pada Rabu (13/1/2021) hingga Sabtu (16/1/2021).
Berdasarkan catatan pemberitaan Kompas.com, pada Rabu pekan lalu tercatat ada 11.278 kasus baru Covid-19 yang terjadi dalam 24 jam.
Jumlah ini merupakan catatan tertinggi usai penambahan kasus harian Covid-19 tembus angka 10.000.
Kemudian pada Kamis (14/1/2021), ada 11.557 kasus baru Covid-19 yang tercatat selama 24 jam.
Lalu pada Jumat (15/1/2021) terjadi penambahan 12.818 kasus dalam waktu 24 jam.
Baca juga: Kasus Harian Covid-19 di Indonesia Pecahkan Rekor 4 Hari Berturut-turut, Apa yang Terjadi?
Terakhir, pada Sabtu (16/1/2021) data pemerintah memperlihatkan bahwa ada 14.224 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.
Hingga saat ini, penambahan kasus harian pada Sabtu masih menjadi rekor penambahan tertinggi terhitung sejak diumumkannya pasien pertama pada 2 Maret 2020.
Sudah diperkirakan
Kondisi lonjakan kasus harian Covid-19 ini sebenarnya telah diperkirakan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Sebelumnya Budi mengatakan, diperkirakan akan terjadi lonjakan kasus Covid-19 sekitar 16-18 Januari 2021.
Lonjakan kasus akibat penularan virus corona ini disebabkan karena libur panjang Natal dan Tahun Baru 2021.
"Pengalaman menunjukkan bahwa lonjakan infeksi itu akan terjadi 10-14 hari sesudah liburan selesai. Jadi kalau liburan selesai di sekitar tanggal 1 atau 2 Januari, ini akan terjadi sekitar tanggal 16-18," kata Budi dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (29/12/2020).
Budi menjelaskan, berdasarkan pengamatan, kasus Covid-19 umumnya melonjak 30-40 persen usai libur panjang.
Baca juga: Covid-19 Diprediksi Melonjak Usai Libur Akhir Tahun, 16-18 Januari 2021
Hal ini disebabkan karena tingginya mobilitas masyarakat dari satu tempat ke tempat yang lain
Tak diantisipasi secara tepat
Melihat kondisi lonjakan kasus Covid-19 yang terus meningkat, Epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman menilai, prediksi pemerintah soal adanya lonjakan kasus tidak diantisipasi dengan tepat.
Sebab, menurut dia, di tengah prediksi itu, yang terjadi di lapangan justru masih adanya pelonggaran dengan diperbolehkannya masyarakat untuk bepergian.