Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ketujuh, Area Pencarian Sriwijaya Air SJ 182 Diperluas

Kompas.com - 15/01/2021, 13:06 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Operasi Badan SAR Nasional (Basarnas) Brigjen TNI (Marsekal) Rasman mengatakan, tim SAR gabungan memperluas area pencarian korban dan serpihan pesawat Sriwijaya Air SJ 182, pada Jumat (15/1/2021).

Area pencarian yang akan diperluas yaitu pencarian lewat udara dan di atas permukaan air. 

"Pencarian lewat udara tetap kita lakukan dengan area yang diperluas," kata Rasman di JICT 2 Tanjung Priok, seperti dikutip Antara.

Ia melanjutkan, ada tiga sektor yang direncanakan dalam pencarian udara oleh Search Rescue Unit (SRU) Udara. Tiga sektor ini seluas 222 nautical mile (NM2) di sekitar Kepulauan Seribu.

Baca juga: Data FDR Sriwijaya Air Berhasil Diunduh, KNKT: Sedang Kita Pelajari

Sektor pertama, kata dia, akan dilakukan pencarian pada ketinggian sekitar 1.000 kaki dengan mengerahkan Helikopter Basarnas HR-1301.

"Sektor kedua oleh Polisi Udara di ketinggian 1.500 kaki dan sektor ketiga oleh TNI pada ketinggian 1.000 kaki," ujarnya.

Menurut Rasman, perluasan pencarian udara itu diputuskan mengingat operasi pencarian sudah memasuki hari ketujuh.

Ia memperkirakan, korban jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182 terbawa arus menjauh dari titik di sekitar Pulau Laki dan Lancang.

Baca juga: Pramugari Sriwijaya Air Mia Trestyani Teridentifikasi, Jenazah Akan Dimakamkan di Badung

Kendati demikian, tim SAR gabungan juga memperluas pencarian untuk sektor di atas permukaan dengan menggeser ke arah pantai. Utamanya di pesisir pulau-pulau besar di sekitar Tanjung Kait, Kabupaten Tangerang, Banten.

Kemudian, perluasan pencarian juga mengarah ke sekitar Pulau Bokor, Pulau Rambut dan Pulau Untung Jawa. Ketiganya merupakan bagian dari gugusan Kepulauan Seribu.

"Walau sama di enam sektor, khusus (pencarian) di atas permukaan saya geser sedikit ke arah pantai. Kenapa? Karena angin dari kemarin itu dari barat ke selatan, sehingga kalau ada yang hanyut itu bergeser ke arah pesisir pulau besar terutama sekitar Tanjung Kait," jelasnya.

 

Sebelumnya, pada hari keenam pencarian, Kamis (14/1/2021) pukul 20.00, tim SAR gabungan mengevakuasi bagian tubuh korban dalam 239 kantong, serpihan kecil pesawat 40 kantong, dan potongan besar pesawat 33 kantong.

Tim SAR juga terus fokus mencari bagian lain black box yaitu Cockpit Voice Recorder (CVR). Sementara untuk bagian black box Flight Data Recorder (FDR) sudah ditemukan pada Selasa (12/1/2021).

"Kapal yang punya kemampuan sonar KRI Rigel dan Baruna Jaya lebih konsentrasi pada pencarian CVR dan puing skala besar," tutur Rasman.Baca juga: Cuaca Diprediksi Cerah, Basarnas Kerahkan 310 Penyelam untuk Cari Para Korban Sriwijaya AIr

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com