Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rapat Komisi X DPR, Sandiaga Paparkan 3 Program Unggulan Parekraf

Kompas.com - 14/01/2021, 17:48 WIB
Tsarina Maharani,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan, ada tiga program unggulan untuk memulihkan sektor pariwisata yang saat ini terdampak pandemi Covid-19.

Program pertama, yaitu hibah desain kemasan kuliner nusantara yang diberi nama "Bedakan".

Ia menjelaskan melalui program ini, Kemenparekraf berupaya meningkatkan dan mengembangkan usaha pelaku kreatif kuliner nusantara melalui pemahaman fungsi penting kemasan produk.

Baca juga: Sandiaga: Keselamatan, Kesehatan, dan Pemulihan Ekonomi Adalah Prioritas Setara

"Ini di sektor ekonomi kreatif salah satu program yang akan menjadi signature program kami adalah hibah desain kemasan kuliner nusantara," ujar Sandi dalam rapat bersama Komisi X DPR, Kamis (14/1/2021).

Kedua, yaitu program inkubasi. Program ini merupakan kegiatan pendampingan pelaku kriya, mode, dan kuliner untuk menghasilkan produk berkelanjutan sehingga memiliki nilai jual dan berdaya saing di tingkat nasional.

"Itu inkubasi yang selama ini ternyata berhasil menelurkan menghasilkan produk produk kuliner, kriya, dan fesyen yang naik kelas. Dan kita bukan hanya ingin di tingkat nasional, tapi pada satu titik produk ekonomi kreatif kita di 17 sub sektor ini akan masuk ke tingkat dunia," ucap Sandiaga.

Baca juga: Sandiaga: OKE OCE Tak Jadi Program Kemenparekraf, Saya Kerja Sesuai Visi Presiden

Ketiga, yaitu program aksi selaras energi atau "aksilarasi". Tujuan program ini yaitu untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi kreatif di wilayah destinasi super prioritas dan prioritas.

"Bukan hanya untuk pembesaran profit, tapi juga dampak terhadap kepada masyarakat. Dan ini bukan hanya di lima destinasi super prioritas, tapi juga di tempat lain yang menjasi potensi," kata dia.

"Aksilasari ini juga akan menyentuh musik, seni pertunjukan, penerbitan, seni rupa, dan lain sebagainya," ujar Sandiaga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com