Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IDI: Vaksinasi Covid-19 Akan Lebih Sulit Dibanding Program Imunisasi Sebelumnya

Kompas.com - 12/01/2021, 17:24 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Majelis Kehormatan Etik Kedokteran Pusat Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Broto Wasisto mengatakan, vaksinasi Covid-19 merupakan program imunisasi terbesar ketiga yang pernah dilakukan Indonesia.

Menurutnya, program vaksinasi Covid-19 saat ini lebih sulit jika dibandingkan dua program yang sebelumnya.

"Sekarang adalah program lebih sulit dari dua program vaksin sebelumnya. Sulitnya karena imunisasi akan dilakukan melalui tindakan injeksi vaksin yang harus dilakukan terhadap populasi yang amat besar," ujar Broto, dikutip dari siaran pers di laman resmi Kementerian Kesehatan, Selasa (12/1/2021).

Baca juga: Rapat Kerja dengan DPR, Menkes Paparkan Alur Waktu Vaksinasi Covid-19

 

Broto menjelaskan, program imunisasi terbesar pertama yang pernah dilakukan oleh Indonesia yakni saat pemberantasan penyakit cacar pada 1972. Ia menyebut pemberantasan cacar merupakan salah satu dari keberhasilan puncak dari Kementerian Kesehatan.

Program kedua yakni pembasmian penyakit Polio pada 1995 sampai 1997. Saat itu semua anak usia 5 sampai 10 tahun diberikan imunisasi vaksin dengan cara tetes.

“Kita berhasil. Sebanyak 25 juta anak umur 5-10 tahun divaksin polio dan alhamdulillah penyakit polio sampai tahun 2000 sudah tidak ada lagi tapi pada tahun 2005 muncul kembali karena importasi polio dari Afrika,” ungkap Broto.

Merujuk kedua pengalaman di atas, Broto menyarankan pelaksaan vaksinasi Covid-19 diutamakan di wilayah dengan penyebaran virus SARS-CoV-2 yang tinggi.

Misalnya di Jakarta, Surabaya atau kota-kota yang menjadi episentrum penyebaran Covid-19.

“Nanti di Indonesia yang dikerjakan diutamakan pada episentrum-epiaentrum mana yang perlu diperhatikan misalnya Jakarta dan Surabaya yang jadi episentrum penyebaran yang luar biasa,” katanya.

Ia juga menyarankan agar Kementerian Kesehatan waspada jika ada berbagai gerakan anti-vaksinasi Covid-19.

Baca juga: Rabu Besok Jokowi Disuntik Vaksin Sinovac, Disiarkan secara Langsung

Seperti diketahui, vaksinasi Covid-19 akan dimulai Rabu (13/1/2021) besok dengan Presiden Joko Widodo yang menjadi penerima vaksin pertama.

Presiden Joko Widodo dijadwalkan bakal disuntikkan vaksin Covid-19 buatan Sinovac pada Rabu (13/1/2021).

Hal itu disampaikan Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin dalam pesan singkat, Selasa (12/1/2021).

"Rencana besok pagi penyuntikan vaksin perdana untuk Presiden. Kami (Sekretariat Presiden) sedang mempersiapkan dan berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan untuk pengaturan tata cara vaksinasi," kata Bey.

"Besok saat penyuntikan perdana tersebut juga akan disiarkan secara live streaming. Jadi prosesnya seperti apa, bisa dilihat langsung besok," ucap Bey.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com