JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin mengatakan, Kemenkes akan bekerja sama dengan TNI dan Kemendagri untuk memberdayakan Babinsa dan Bhabinkamtibmas sebagai pelacak Covid-19.
Budi mengatakan, hal ini dilakukan agar identifikasi masyarakat yang tertular Covid-19 di daerah menjadi cepat diketahui.
"Saya sudah bicara dengan Panglima TNI, Panglima memiliki 30.000 Babinsa yang kami bisa akses. Kita sudah bicara dengan Pak Tito (Mendagri), Polri memiliki 60.000 Bhabinkamtibmas di seluruh desa, yang sebenarnya kita bisa pakai, bisa ajarkan bagaimana lakukan tracing," kata Budi dalam rapat kerja dengan Komisi IX secara virtual, Selasa (12/1/2021).
Baca juga: Menkes: Vaksinasi Covid-19 Lansia Maret-April, Tunggu Pfizer dan AstraZeneca
Budi mengatakan, pihaknya membutuhkan banyak pelacak Covid-19 agar sesuai dengan standar WHO yang menetapkan 30.000 pelacak per 100.000 penduduk.
"Untuk itu, kita menghitung dari jumlah penduduk kita kira-kira dibutuhkan 80.000 tracer," ujarnya.
Lebih lanjut, Budi mengatakan, pelacak Covid-19 dibantu Babinsa dan Bhabinkamtibmas sangat ideal karena mereka dekat dengan masyarakat.
"Kita bisa minta Babinsa dan Bhabinkamtibmas karena mereka ada terdekat di seluruh Indonesia untuk bisa lakukan tracing at least 30 kontak eratnya yang ditemui oleh yang bersangkutan paling lama dalam waktu seminggu," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.