Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Arief Sulistyanto, Eks Penyidik Kasus Munir yang Jadi Kandidat Calon Kapolri

Kompas.com - 09/01/2021, 15:40 WIB
Tsarina Maharani,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komjen Arief Sulistyanto masuk dalam daftar kandidat calon Kapolri yang dikirim Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) ke Presiden Joko Widodo.

Arief merupakan lulusan Akademi Kepolisian tahun 1987. Ia bertugas sebagai Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri sejak 22 Januari 2019.

Sebelumnya, Arief menjabat sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri pada Agustus 2018.

Baca juga: Profil Boy Rafli Amar, Kepala BNPT yang Masuk Daftar Calon Kapolri

Arief mulai dikenal setelah menjadi penyidik beberapa kasus besar yang jadi sorotan publik, salah satunya, Arief pernah menjadi anggota tim khusus penyidikan pembunuhan aktivis HAM, Munir Said Thalib.

Beberapa jabatan yang pernah diemban Arief yaitu Kapolda Kalimantan Barat pada 2014.

Selama bertugas di Kalbar, Arief pernah menjebloskan dua perwira polisi ke penjara. Mereka adalah AKBP Eddy Triswoyo dan AKBP Idha Endri Prastiono.

Eddy yang merupakan mantan Kabid Telekomunikasi dan Informasi Polda Kalbar itu dijebloskan ke penjara karena melakukan mark-up anggaran telekomunikasi Polda Kalbar 2011-2014.

Sementara itu, Idha diduga berkerja sama dengan bandar narkoba asal Malaysia.

Baca juga: Profil Komjen Listyo Sigit Prabowo, Eks Ajudan Jokowi yang Kini Calon Kapolri

Selanjutnya, pria kelahiran Nganjuk, Jawa Timur itu bertugas di Mabes Polri. Ia pernah menjadi Staf Ahli Kapolri sebelum diangkat menjadi Asisten SDM Kapolri pada 2017.

Selain Arief, ada empat nama lain yang diserahkan Kompolnas sebagai kandidat pengganti Kapolri Idham Azis. Semuanya merupakan penyandang bintang tiga.

Baca juga: Profil Komjen Gatot Eddy Pramono, Wakapolri Kini Jadi Calon Kapolri

Keempat nama lain yang masuk dalam daftar yaitu Kepala Bareskrim Listyo Sigit Prabowo dan Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan Polri Agus Andrianto.

Kemudian, Wakapolri Gatot Eddy Pramono dan Kepala BNPT Boy Rafli Amar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Nasional
Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Nasional
Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com