JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menyebut, vaksinasi Covid-19 akan dimulai pada pekan depan.
Namun demikian, kata dia, pandemi tak bisa seketika berakhir.
"Minggu depan mulai vaksinasi, tapi keadaan belum bisa kembali langsung normal," kata Jokowi dalam acara pemberian bantuan modal kerja di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (8/1/2021).
Baca juga: 4 Kelompok Orang yang Tidak Boleh Mendapatkan Vaksin Covid-19
Selain vaksinasi, upaya mengakhiri pandemi dapat tercapai jika seluruh masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Oleh karena itu, Jokowi meminta warga disiplin dalam memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menghindari atau mencegah kerumunan.
"Harus disiplin. Kalau memang itu bisa kita lakukan, itu bisa sangat mengurangi (penyebaran virus)," ujar dia.
Menurut Jokowi, nantinya ada 182 juta penduduk Indonesia yang divaksin. Setiap orang rencananya mendapat dua kali suntikan vaksin.
Dengan demikian, dibutuhkan 400 juta dosis vaksin Covid-19.
Baca juga: SBY Ingatkan Pemerintah Tepat Janji Beri Vaksin Covid-19 Gratis untuk Masyarakat
Jokowi mengaku bakal jadi orang pertama yang divaksin. Selanjutnya, vaksinasi dilakukan kepada dokter, perawat, dan masyarakat umum.
Jokowi pun meminta agar seluruh masyarakat kooperatif dalam proses vaksinasi, sehingga tak ada pihak yang menolak untuk divaksin.
"Kalau yang divaksin sudah 182 juta itu 70 persen dari penduduk Indonesia terjadi kekebalan komunal, insyaallah Covid-nya stop," kata Jokowi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.