Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Naiknya Harga Kedelai dan Saling Sindir Jokowi-Sandiaga soal Tempe Setipis Kartu ATM...

Kompas.com - 05/01/2021, 14:54 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

 

JAKARTA, KOMPAS.com – Naiknya harga kedelai di awal tahun 2021 sempat membuat tahu dan tempe menghilang dari peredaran. Padahal, tahu dan tempe merupakan panganan yang hampir selalu disantap seluruh masyarakat Indonesia.

Imbasnya, sejumlah pedagang gorengan di Jakarta selama beberapa hari ini tak menjual tahu dan tempe lantaran barangnya tak ada di pasar. Kalaupun ada, harganya sangat mahal.

"Sedang tak jual tempe dan tahu goreng tiga hari ini," ujar pedagang bernama Imam, saat ditemui di sekitaran kawasan Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta Selatan, Minggu (3/1/2021).

Baca juga: Kala Jokowi Janji Setop Impor Kedelai dan Realitasnya Kini

Lonjakan harga kedelai dari Rp 7.200 menjadi Rp 9.200 per kilogram akhirnya memicu para perajin tahu dan tempe melakukan mogok produksi sejak malam tahun baru hingga 3 Januari 2021.

Para perajin tahu dan tempe dalam aksi mogoknya mengajukan tuntutan kepada Presiden Joko Widodo.

Adapun para perajin tahu dan tempe menyampaikan tiga tuntutan kepada Presiden Joko Widodo.

Pertama, mereka meminta agar tata niaga kedelai di pegang pemerintah supaya stabilitas harga terjaga. Kedua, mereka meminta pemerintah agar merealisasikan program swasembada kedelai yang sudah dicanangkan sejak 2006.

Hal ini untuk mengurangi ketergantungan industri tahu-tempe dalam negeri dari kedelai impor.

Baca juga: Kedelai Impor Mahal, Harga Tahu Tempe di Jakarta Naik hingga 20 Persen

Ketiga, mereka meminta pemerintah untuk segera mengevaluasi hasil produksi kedelai lokal, yang selama ini data statistik menunjukkan produksi kedelai lokal rata-rata mencapai 800.000-900.000 ton.

Angka produksi itu disebut sangat jauh dari kebutuhan kedelai dalam negeri.

Saling sindir Jokowi-Sandiaga soal tempe setipis kartu ATM

Sejatinya, stabilitas harga tahu dan tempe sudah menjadi perbincangan utama bahkan janji politik para capres dan cawapres di Pilpres 2019.

Saat itu di masa kampanye Pilpres 2019, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno yang dulunya menjadi rival Jokowi selaku Cawapres penantang, pernah memopulerkan pernyataan tempe setipis kartu ATM.

Kala itu, Sandiaga yang menjadi Cawapres mengawali kegiatan kampanyenya dengan blusukan ke sejumlah pasar tradisional di Jakarta. Ia pun mengaku mendapat keluhan dari masyarakat soal kenaikan harga sembako.

Hal itu, kata Sandiaga berimbas pada ukuran tempe yang semakin kecil dan tipis.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com