Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biofarma: Vaksin untuk Vaksinasi Covid-19 Bukan Bahan Uji Klinis

Kompas.com - 04/01/2021, 15:51 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Vaksin Covid-19 dari PT Bio Farma Bambang Herianto memberikan klarifikasi terkait informasi yang menyebutkan bahwa vaksin Covid-19 yang akan digunakan untuk vaksinasi kepada masyarakat adalah vaksin untuk uji klinis (only for clinical trial).

Menurut Bambang, informasi itu tidak benar.

"Kami konfirmasikan bahwa vaksin Covid-19 yang saat ini sudah berada di Bio Farma, dan akan digunakan untuk program vaksinasi nantinya, akan menggunakan vaksin yang telah memperoleh izin penggunaan dari BPOM," ujar Bambang dikutip dari siaran pers di laman resmi Kemenkes, Senin (4/1/2021).

Baca juga: Pemerintah Diminta Gencarkan Sosialiasi Mutu dan Manfaat Vaksin Covid-19

"Sehingga kemasannya pun akan berbeda dengan vaksin yang digunakan untuk keperluan uji klinis," kata dia.

Menurut dia, uji klinis menggunakan kemasan pre-filled syringe (PFS) yang jarum suntiknya berada dalam satu kemasan dengan vaksin.

Sementara itu, vaksin yang akan digunakan untuk program vaksinasi pemerintah dikemas dalam bentuk vial single dose dan tidak akan ada penandaan only for clinical trial pada kemasannya. 

Bambang juga mengklarifikasi informasi lain yang beredar yakni soal vero cell (sel vero).

Bambang mengatakan bahwa vaksin Covid-19 buatan Sinovac tidak mengandung vero cell.

Sebab, vero cell hanya digunakan sebagai media kultur untuk media kembang dan tumbuh virus tersebut untuk proses perbanyakan virus sebagai bahan baku vaksin.

Baca juga: 4.000 Tenaga Kesehatan di Banten Tidak Dapat Vaksin Covid-19, Ini Penyebabnya

Jika tidak mempergunakan media kultur, virus akan mati sehingga tidak dapat digunakan untuk pembuatan vaksin.

"Setelah mendapatkan jumlah virus yang cukup, maka akan dipisahkan dari media pertumbuhan dan sel vero ini tidak akan ikut/terbawa dalam proses akhir pembuatan vaksin," ujar Bambang

"Dengan demikian, pada produk akhir vaksin, sudah dapat dipastikan tidak akan lagi mengandung sel vero tersebut, " ucap dia.

Lebih lanjut Bambang menyampaikan, vaksin Covid-19 buatan Sinovac yang akan digunakan mengandung bahan antara lain virus yang sudah dimatikan (inactivated virus) dan tidak mengandung sama sekali virus hidup atau yang dilemahkan.

Baca juga: Berdasarkan Jumlah, Penerima Vaksin Terbanyak di Lampung adalah Pelaku Ekonomi

Bahan selanjutnya adalah Alumunium hidroksida yang berfungsi untuk meningkatkan kemampuan vaksin.

Ada pula larutan fosfat sebagai penstabil (stabilizer), dan larutan garam Natrium klorida untuk memberikan kenyamanan dalam penyuntikan.

"Vaksin Covid-19 buatan Sinovac juga tidak mengandung bahan seperti boraks, formalin, merkuri, serta tidak mengandung pengawet," tutur Bambang.

"Vaksin yang akan digunakan di masyarakat telah melalui tahapan pengembangan dan serangkaian uji yang ketat, sehingga terjamin kualitas, keamanan dan efektifitasnya di bawah pengawasan BPOM serta memenuhi standar internasional," kata dia. 

Sebanyak 1,8 juta dosis vaksin Covid-19 tahap kedua dari Sinovac telah tiba di Indonesia pada 31 Desember 2020.

Vaksin ini pun sudah diterima PT Bio Farma pada hari yang sama.

Baca juga: 40.520 Dosis Vaksin Sinovac Tiba di Lampung, untuk Petugas Kesehatan

Dengan demikian, kini jumlah vaksin Covid-19 dari Sinovac yang sudah diterima oleh Indonesia sebanyak tiga juta dosis.

Semua vaksin tersebut disimpan di tempat penyimpanan khusus di fasilitas penyimpanan PT Bio Farma dengan suhu yang tetap terjaga antara 2-8 derajad Celcius.

Selain itu, serangkaian pengujian mutu, baik yang dilakukan oleh Bio Farma sendiri, maupun oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga telah dilakukan.

Pengujian ini dilakukan dalam rangka menjaga kualitas dan keamanan produk vaksin agar terjamin dari mulai diproduksi sampai didistribusikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com