Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Harap Sektor Perumahan Berperan Pulihkan Ekonomi Nasional

Kompas.com - 28/12/2020, 12:05 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengharapkan, sektor perumahan dapat berperan dalam program pemulihan ekonomi nasional (PEN) pada 2021 nanti.

Pasalnya, ekonomi nasional saat ini memburuk akibat pandemi Covid-19 yang berdampak ke berbagai sektor.

Ma'ruf mengatakan, pada 2021 pemerintah berharap ekonomi Indonesia bisa tumbuh hingga 5 persen.

"Salah satu sektor strategis yang diharapkan mampu mendukung target tersebut adalah sektor perumahan," kata Ma'ruf dalam acara focus group discussion Dewan Perwakilan Daerah (DPD) bertajuk Mendorong Pemulihan Ekonomi Nasional melalui Sektor Perumahan secara daring, Senin (28/12/2020).

Baca juga: Tapera, Akankah Jadi Solusi Perumahan Rakyat?

Menurut Ma'ruf, sektor perumahan menjadi sektor strategis dalam mendukung PEN karena merupakan salah satu sektor penting dan berkontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.

Setidaknya sektor perumahan menyumbang PDB nasional sekitar 2,7 persen dan memiliki efek berantai dengan penyerapan tenaga kerja yang signifikan.

Sektor tersebut memacu kurang lebih 175 industri lain dan bisa menyerap tenaga kerja sekitar 4,23 juta orang.

"Pengeluaran rumah tangga dari sektor ini juga dapat menambahkan peningkatan PDB sebesar 0,6 hingga 1,4 persen," kata dia.

"Artinya setiap pembiayaan yang dilakukan pada sektor perumahan memiliki dampak yang sangat besar bagi perekonomian," lanjut Ma'ruf.

Ma'ruf mengatakan, di tengah tekanan pandemi yang menyebabkan perekonomian domestik di kuartal ketiga 2020 mengalami kontraksi minus 3,49 persen, sektor perumahan termasuk salah satu yang mampu tumbuh positif.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) bulan November 2020, terdapat tujuh sektor yang masih tumbuh positif secara tahunan meski melambat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Ketujuh sektor tersebut yakni informasi dan komunikasi, pertanian, administrasi pemerintahan, jasa pendidikan, real estate, jasa kesehatan, serta sektor pengadaan air.

"Untuk sektor real estate berada di urutan ke tujuh, sebesar 1,9 persen. Hal ini cukup menggembirakan bagi sektor perumahan," kata dia.

Ma'ruf mengatakan, pandemi Covid-19 juga mengakibatkan pertumbuhan sektor real estate pada kuartal III tahun 2020 jauh di bawah angka pertumbuhan tahun 2019 yang mencapai 5,49 persen.

Baca juga: Wapres Yakin Industri Perumahan Rakyat Bisa Maju dengan Inovasi Digital

Selain itu, pertumbuhan Kredit Kepemilikan Rumah dan Apartemen (KPR dan KPA) juga turun tajam dari 7,99 persen pada tahun 2019 menjadi 2,05 persen.

"Pandemi juga menyebabkan realisasi program Sejuta Rumah tidak sesuai target," kata Ma'ruf.

Pada tahun 2020, program tersebut baru mencapai 856.758 unit pada 14 Desember 2020 yang 77 persen di antaranya disalurkan untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Ma'ruf mengakui bahwa tahun 2020 terjadi penurunan pertumbuhan sektor perumahan di Tanah Air akibat pandemi Covid-19 tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com