Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marak Penyelundupan Narkoba Saat Pandemi Covid-19, Polisi: Mereka Anggap Ada Kelemahan

Kompas.com - 24/12/2020, 11:05 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya tak menampik masih maraknya penyebaran atau penyelundupan narkoba di tengah pandemi Covid-19 di Jakarta dan sekitarnya.

Hal itu disebabkan para tersangka agaknya menilai ada kelemahan pada polisi di tengah situasi pandemi Covid-19.

"Ada kemungkinan mereka anggap kita (polisi) ada kelemahan. Tapi di sini tidak ada (kelemahan)," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus kepada wartawan, Kamis (24/12/2020).

Baca juga: Fakta Penangkapan Sindikat Narkoba di Petamburan, Ada Kode 555 hingga Dugaan Biayai Terorisme

Padahal, kata Yusri, polisi terus melakukan antisipasi terhadap penyebaran narkoba terlebih disituasi pandemi Covid-19 di Jakarta dan sekitarnya.

"Kami Polda dengan tim khusus Mabes Polri terus bekerja di lapangan melakukan profilling, karena memang Kapolda sampaikan zero narkoba untuk Jakarta," kata Yusri.

Yusri mengakui kalau aparat kepolisian saat ini tengah gencar melakukan operasi kemanusiaan dalam mengantisipasi penyebaran Covid-19.

Namun, polisi juga tetap melakukan pencegahan narkoba yang mencoba masuk ke Jakarta dengan menurunkan sejumlah peraonel di lapangan.

Baca juga: Bareskrim Musnahkan Ratusan Kilogram Narkoba

"Operasional tetap bekerja sesuai dengan petunjuk dan anggota masih tersebar di lapangan, karena takutnya ada indikasi mereka melihat petugas sibuk tangani Covid-19," katanya.

Sebelumnya, Tim gabungan Mabes Polri dan Polda Metro Jaya menangkap 11 tersangka yang masuk dalam sindikat narkoba.

Para tersangka yang merupakan jaringan Timur Tengah itu ditangkap di kawasan Petamburan, Tanah Abang, pada Selasa (22/12/2020) malam.

Penangkapan para tersangka itu bermula dari informasi yang diterima polisi tentang peredaran narkoba.

Polisi yang melakukan penyelidikan dari informasi tersebut berhasil menangkap sindikat narkoba jaringan internasional.

Dari pengungkapan itu, polisi mengamankan 196 paket sabu dengan berat sekitar 201 kilogram.

Diduga sabu yang memiliki nilai Rp 156 miliar itu akan diedarkan menyambut perayaan natal dan tahun baru di Jakarta dan sekitarnya.

Polisi mendapati kode dengan angka 555 pada setiap paket sabu. Diduga sabu itu diedarkan dengan hasiknya untuk membiayai jaringan teroris di Timur Tengah.

Hingga kini, penyidik masih mendalami keterangan 11 tersangka guna mengetahui kaitan dengan jaringan terorisme di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

Nasional
Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Nasional
Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran Ibarat Pisau Bermata Dua

Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran Ibarat Pisau Bermata Dua

Nasional
Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Nasional
Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Nasional
Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasional
Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Nasional
Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com