Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilantik jadi Wamenkumham, Eddy Hiraej: Saya Pelajari Dulu Masalah yang Ada

Kompas.com - 23/12/2020, 13:59 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Edward Omar Sharif Hiariej atau Eddy Hiriaej dilantik sebagai Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Wamenkumham) oleh Presiden Joko Widodo.

Eddy mengaku, dirinya akan segera mempelajari persoalan-persoalan yang ada di Kementerian Hukum dan HAM untuk kemudian memikirkan solusinya.

"Terus terang saya baru dilantik, belum sampai dua jam. Tentunya sebagai orang baru yang masuk ke Kemenkumham saya akan mempelajari, mengidentifikasi lebih dulu kira-kira masalah-masalah apa yang cukup krusial di Kemenkumham dan kemudian bagaimana solusinya," kata Eddy usai pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/12/2020).

Baca juga: Eddy Hiariej, Pengkritik UU Cipta Kerja yang Jadi Wamenkumham

Eddy mengatakan, dirinya baru diminta kesediaan sebagai Wamenkumham pada Senin (21/12/2020).

Saat itu, Menteri Sekretaris Negara Pratikno menghubunginya untuk datang ke Istana Presiden pada Rabu (23/12/2020).

Usai pelantikan, Eddy sempat bertemu dengan Menkumham Yasonna Laoly sekitar 15 menit.

Pertemuan itu tak terjadi lama lantaran Yasonna harus menghadiri rapat di Kementerian Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Kemenko Polhukam).

Oleh karenanya, belum banyak hal yang dibahas Eddy bersama Yasonna. Eddy menyebut, dirinya akan berkoordinasi dengan Menkumham pada Senin (28/12/2020).

"Karena tugas dari wamen itu adalah membantu menteri, maka nanti Pak Menteri dan saya akan melakukan pembagian tugas mana yang akan beliau tangani dan mana yang akan saya tangani, atau apa yang akan saya bantu kepada beliau," ujarnya.

Baca juga: Jokowi Tunjuk Edward Hiariej sebagai Wakil Menkumham

Eddy mengatakan, ada sejumlah direktorat jenderal (Ditjen) di Kemenkumham, seperti Ditjen Imigrasi, Ditjen Hak Asasi Manusia, Ditjen Hak Atas Kekayaan Intelktual, Ditjen Administrasi Hukum Umum, hingga Ditjen Pemasyarakatan. Setiap ditjen, kata dia, tentu memiliki masalah tersendiri.

Eddy pun berjanji bakal segera berkoordinasi dengan Yasonna untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada.

"Mana yang harus diperbaiki dan mana yang sudah baik dan kemudian ditingkatkan. Kami belum bicara detail mengenai tupoksi dan apa yang menjadi tugas saya ke depan," kata dia.

Baca juga: Di Hadapan Jokowi, 6 Menteri dan 5 Wamen Baru Ucapkan Sumpah Jabatan

Diberitakan, Presiden Joko Widodo melantik lima wakil menteri Kabinet Indonesia Maju, Rabu (23/12/2020). Pelantikan digelar di Istana Negara, Jakarta.

Pelantikan kelima wakil menteri dituangkan melalui Keputusan Republik Indonesia Nomor 76/M Tahun 2020 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Wakil Menteri Negara Kabinet Indonesia Maju Periode Tahun 2019-2024.

Selain Eddy, empat orang wakil menteri lain yang dilantik yakni, Wakil Menteri Pertahanan Muhammad Herindra, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono, Wakil Menteri Pertanian Harfiq Hasnul Qolbi, dan Wakil Menteri BUMN Pahala Nugraha Mansyuri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com