Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yaqut Cholil Jadi Menteri Agama, Ini Harapan PBNU

Kompas.com - 23/12/2020, 11:38 WIB
Sania Mashabi,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Robikin Emhas berharap ditunjuknya Yaqut Cholil Qoumas bisa memegang amanah dalam mengemban tugas sebagai Menteri Agama.

Ia berharap para menteri juga bisa membantu mewujudkan visi, misi dan janji kampanye Presiden Joko Widodo dan Wakilnya Ma'ruf Amin.

"Kita berdoa semoga para pembantu presiden dapat mengemban amanah dengan baik, sehingga sukses dalam menjalankan tugas," kata Ketua Tanfidziyah PBNU Robikin Emhas pada wartawan, Selasa (22/12/2020).

Baca juga: Yaqut Cholil: Dalam Mimpi Paling Liar Saya, Tak Terbayang Jadi Menteri Agama

Adapun Yaqut Cholil Qoumas adalah Ketua Umum GP Ansor yang ditunjuk Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Agama di Kabinet Indonesia Maju. Ia menggantikan Fachrul Razi.

Penunjukan tersebut disampaikan Jokowi dalam konferensi pers di Istana Negara, Jakarta, pada Selasa (22/12/2020).

Pria yang akrab disapa Gus Yaqut ini akan dilantik sebagai Menteri Agama pada Rabu (23/12/2020).

Yaqut merupakan putra dari kiai ternama, KH Muhammad Cholil Bisri yang juga salah satu pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Ia lahir di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, pada 4 Januari 1975.

Baca juga: Yaqut Cholil Qoumas, Ketua GP Ansor yang Gantikan Fachrul Razi sebagai Menteri Agama

Setelah ditunjuk, Yaqut juga sudah resmi dilantik pada Rabu (23/12/2020) oleh Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan.

Yaqut merintis karier politik di PKB. Pada 2005, ia menjadi anggota DPRD Kabupaten Rembang.

Akan tetapi, jabatan di DPRD tersebut ditanggalkan.

Sebab, pada tahun yang sama, Gus Yaqut terpilih sebagai Wakil Bupati Rembang periode 2005-2010.

Baca juga: Profil 6 Menteri Baru Kabinet Jokowi Hasil Reshuffle

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com