Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Data Sementara, Bawaslu Catat 1.454 TPS Tak Sediakan Tempat Cuci Tangan Memadai

Kompas.com - 09/12/2020, 15:35 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ribuan tempat pemungutan suara (TPS) ditemukan tidak menyediakan fasilitas sanitasi yang memadai pada saat penyelenggaraan proses pemungutan suara, Rabu (9/12/2020).

Padahal, keberadaan sanitasi yang baik merupakan salah satu ketentuan yang diibuat oleh penyelenggara pemilu, terutama dalam rangka mendukung tegaknya protokol kesehatan untuk mengantisipasi terjadinya penularan virus corona.

Tak hanya fasilitas yang kurang memadai, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) juga menerima laporan terkait adanya perlengkapan yang kurang lainnya di TPS. Laporan itu diterima secara realtime melalui Sistem Pengawas Pemilu (Siwaslu). 

"Perlengkapan pemungutan suara yang kurang di saat TPS itu dibuka terjadi di 1.803 TPS. Kemudian tidak ada lokasi tempat cuci tangan di TPS sebagaimana ini menjadi standar protokol kesehatan yang diterapkan, ini terjadi di 1.454 TPS," kata anggota Bawaslu Mochammad Afifuddin dalam Live Streaming Hasil Pengawasan Proses Pemungutan Suara di channel Youtube Bawaslu RI, Rabu (9/12/2020).

Baca juga: Bawaslu: 1.420 TPS Penempatannya Tidak Sesuai Standar Protokol Kesehatan

Bawaslu, kata dia, melakukan pemantauan terhadap lebih dari 290.000 TPS. Adapun informasi yang masuk hingga pukul 13.30 WIB, sementara baru berasal dari 100.995 TPS.

Adapun temuan lainnya, imbuh Afifuddin, yaitu adanya ribuan TPS yang tidak memasang list Daftar Pemilih Tetap (DPT) di sekitar lokasi. Padahal, daftar tersebut seharusnya dipasang untuk memudahkan masyarakat yang hendak mencoblos.

"Masih ada sekitar 1.727 TPS yang tidak memasang DPT," terangnya.

Demikian halnya, imbuh dia, tidak dipasangnya informasi mengenai pasangan calon, berupa visi, misi, program serta biodata singkat paslon. Informasi itu diketahui berdasarkan temuan di 1.983 TPS.

Selain itu, surat suara yang tertukar juga masih ditemukan di 2.324 TPS. Afifuddin berpendapat, hal ini bisa terjadi karena kesalahan pengiriman dan lainnya.

Lalu, masih ditemukan pembukaan TPS lebih dari pukul 07.00 WIB yang sebagaimana dijadwalkan. 

"Sebagaimana kita tahu TPS itu harusnya sudah buka pukul 07.00 di seluruh Indonesia. Masih ada 5.513 TPS yang agak telat bukanya. Ini sebagiannya dipengaruhi oleh faktor beberapa perlengkapan yang belum ada dan seterusnya," ucapnya.

Baca juga: Bawaslu Tertibkan 409.796 Unit Alat Peraga Kampanye

Di samping juga ada saksi yang ditemukan menggunakan atribut paslon di 1.487 TPS.

Afifuddin memastikan informasi yang masuk ke Bawaslu akan terus diperbarui seiring dengan data yang masuk di Siwaslu.

"Kami akan meng-update karena ini sifatnya adalah realtime yang bisa kita dapatkan dari jajaran," kata Afifuddin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Nasional
Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Nasional
PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

Nasional
Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Nasional
Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Nasional
Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Nasional
Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Nasional
Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat 'Smart Card' Haji dari Pemerintah Saudi

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat "Smart Card" Haji dari Pemerintah Saudi

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Nasional
Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Nasional
Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com