Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pantau Pelaksanaan Pilkada, Doni Monardo Ingatkan Jangan Ada Kerumunan

Kompas.com - 09/12/2020, 15:34 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengimbau semua pihak tidak lengah setelah pelaksanaan pemungutan suara Pilkada 2020 selesai dilakukan.

Sebab, masih ada proses penghitungan suara yang mana tetap ada potensi terjadi kerumunan.

Menurut Doni, berdasarkan pemantauan Satgas dari 270 daerah yang menggelar pilkada pada Rabu (9/12/2020), tercatat tingkat kepatuhan dalam menerapkan protokol kesehatan di TPS berkisar antara 89-96 persen.

"Namun, kita harapkan jangan kita puas. Sekali lagi tidak boleh puas dulu karena tahapan tugas untuk pilkada ini belum berakhir," ujar Doni dalam konferensi pers virtual "Monitoring Pelaksanaan Pilkada", yang ditayangkan kanal YouTube BNPB, Rabu.

Baca juga: Pilkada Tangsel, Muhamad-Sara Menang di TPS Muhamad Mencoblos

"Hari ini saja untuk kegiatan penghitungan suara, kemungkinan terjadinya kerumunan masih akan ada. Karenanya jangan lengah, jangan kendor, selalu cerewet, selalu nyinyir, selalu mengingatkan," lanjutnya.

Dia mencontohkan, pada Rabu pagi ada provinsi penyelenggara pilkada yang terpantau tingkat kepatuhan protokol kesehatannya rendah.

Sementara itu, teguran yang diberikan petugas kepada pemilih sangat rendah.

Mengetahui hal itu, Satgas menghubungi pejabat terkait di provinsi itu.

"(Lalu) kita lihat datanya sudah masuk di kelompok 10 besar (kepatuhan tertinggi). Artinya apa? Kalau ada pemberitahuan, pasti akan ada perubahan," ungkap Doni.

Belajar dari kondisi itu, Doni meminta kerja sama pemerintah pusat dan daerah agar tahapan penghitungan suara tetap berjalan dengan protokol kesehatan.

Baca juga: Langit Manado Tampak Warna-warni Saat Pilkada, Ini Penjelasan BMKG

"Ini semata-mata demi keselamatan bangsa kita. Demi menghindarkan masyarakat kita dari ancaman Covid-19," tambah Doni.

Sebagaimana diketahui, pemungutan suara Pilkada serentak 2020 dilaksanakan Rabu hari ini di tengah pandemi Covid-19.

Pilkada akan terselenggara di 270 wilayah di Indonesia, meliputi 9 provinsi, 224 kabupaten, dan 37 kota.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com