Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Itagi: Vaksinasi Tak Perlu Buru-buru, Keamanan Paling Penting

Kompas.com - 02/12/2020, 16:18 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional dari Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (Itagi), Soedjatmiko menyebut, proses penyiapan vaksin Covid-19 tak perlu terburu-buru.

Hal yang paling penting, kata dalam proses uji klinis, vaksin dapat dipastikan keamanan dan efektifvitasnya sebelum nantinya diedarkan ke masyarakat luas.

"Enggak usah buru-buru, menurut saya lebih baik yang penting aman, terbukti aman, terbukti efektif, sudah diteliti oleh Badan POM," kata Soedjatmiko dalam diskusi daring yang ditayangkan YouTube FMB9ID_IKP, Rabu (2/12/2020).

Baca juga: Luhut: Insya Allah Pasokan Vaksin Covid-19 Siap Desember

Soedjatmiko menyebut, saat ini proses penyiapan vaksin Sinovac sampai pada tahap uji klinis fase ke-3.

Sebanyak 1.620 relawan sudah disuntik calon vaksin, tetapi laboratorium belum selesai memeriksa hasil dari proses tersebut.

Setelah pemeriksaan laboratorium selesai, selanjutnya akan dilakukan evaluasi terhadap keseluruhan proses uji klinis.

Kemudian, tim akan melapor ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk selanjutnya dilakukan pengkajian lagi.

Menurut Soedjatmiko, biasanya, calon vaksin akan dinyatakan aman jika pada uji klinis fase 1 dan 2 sudah terbukti keamananannya.

Soedjatmiko mengatakan hal ini lantaran dirinya pernah menjadi tim uji klinis untuk vaksin pentabio dan flubio. 

Namun demikian, Soedjatmiko memastikan bahwa proses pengkajian calon vaksin oleh BPOM akan dilakukan dengan sangat ketat.

"Ketat sekali Badan POM karena apa, saya merasakan saya sendiri sebagai tim uji klinis itu diawasi benar laporan lembar demi lembar, dilihat proses yang kita lakukan, ketat sekali," ujar dia.

Baca juga: Vaksin Moderna 100 Persen Efektif Cegah Covid-19 Parah

Setelah seluruh rangkaian uji klinis selesai dan vaksin mendapat otorisasi penggunaan darurat (emergency use authorization) dari BPOM, barulah vaksin dapat diproduksi secara massal dan digunakan masyarakat.

Melihat perkembangan yang ada, diperkirakan vaksin Sinovac baru bisa digunakan secara massal pada Febuari 2021.

Jika perkiraan ini terbukti, Indonesia tak akan menjadi negara pertama yang berhasil menyuntikkan vaksin ke warganya.

Sebab, menurut Soedjatmiko, pada Januari 2021 Inggris dan Jerman siap untuk melakukan vaksinasi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

Nasional
Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Nasional
Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Nasional
Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Nasional
Soal 'Presidential Club', Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Soal "Presidential Club", Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Nasional
Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Nasional
Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Nasional
Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Nasional
Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Nasional
Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Nasional
Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Nasional
Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Nasional
Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com