JAKARTA, KOMPAS.com – Staf Ahli Bidang Ekonomi Kesehatan Kementerian Kesehatan, Mohamad Subuh mengatakan, sampai saat ini relawan uji klinis calon vaksin Covid-19 di Bio Farma tidak mengalami kendala yang berarti.
Sebanyak 1.620 relawan telah disuntikkan calon vaksin Covid-19 dalam uji klinis tahap tiga pada Oktober lalu.
Baca juga: 1.620 Relawan Sudah Disuntik Calon Vaksin Covid-19
"Dari 1600-an orang yang dilakukan uji klinis, menjadi volunteer, alhamdulillah memang tidak ada kendala yang berarti," kata Subuh dalam diskusi virtual bertajuk Vaksinasi: Pencegahan vs Pengobatan, Selasa, (1/12/2020).
"Artinya baik-baik saja, yang kita harapkan adalah seperti itu ya," tutur dia.
Menurut Subuh, uji klinis vaksin yang akan diproduksi oleh PT Bio Farma diperkirakan selesai pada Januari 2021. Selanjutkan dilakukan tahapan evaluasi yang diprediksi selesai pada Maret 2021.
Menurut Subuh, faktor keselamatan harus benar-benar diperhatikan. Hal ini yang membuat pemerintah perlu melakukan sejumlah evaluasi.
"Artinya begini, Januari selesai itu semua uji klinisnya, kemudian mereka melakukan studi lagi untuk melakukan evaluasi, mungkin akan keluar hasil evaluasinya itu paling telat Maret 2021," kata dia.
Baca juga: Satgas: Jadwal Vaksinasi Covid-19 Bergantung pada Hasil Uji Klinis dan Kajian BPOM
Selain vaksin yang berasal dari Bio Farma, Subuh mengatakan, pemerintah juga telah melakukan uji klinis tahap tiga pada beberapa vaksin dari luar negeri.
Adapun vaksin tersebut, nantinya akan diberikan kepada tenaga kesehatan terlebih dahulu.
"Sumbernya banyak, ada yang dari China, ada yang dari Amerika dan lain-lain, tapi peruntukannya tentu kepada apa petugas-petugas frontline dulu, seperti tenaga kesehatan, kemudian TNI–Polri yang di depan, kemudian awak media mungkin, ya skenario adalah seperti itu," ucap Subuh.
"Nah Ini yang kita tunggu yang informasinya ini akan datang akhir pertengahan Desember," ujar dia.
Selain itu, pemerintah juga melakukan simulasi terkait proses vaksinasi. Menurut Subuh, simulasi telah dilakukan di beberapa daerah, misalnya Bogor dan Karawang.
"Simulasi di Bogor langsung oleh Bapak Presiden, di Karawang langsung oleh Bapak Wapres, Jadi artinya, kalaupun nanti sudah datang vaksinnya kita sudah siap untuk melakukannya," tutur dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.