Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hingga November, Satgas Ungkap Pemeriksaan Orang Terkait Covid-19 Belum Capai Target WHO

Kompas.com - 02/12/2020, 15:40 WIB
Tsarina Maharani,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah menyatakan hingga November 2020, jumlah pemeriksaan orang di Indonesia sudah mencapai 90 persen dari target Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Target pemeriksaan WHO adalah tiap 1 juta penduduk harus diperiksa 1.000 orang per minggu. Maka, dengan asumsi jumlah penduduk 267 juta jiwa, Indonesia semestinya harus melakukan pemeriksaan sebanyak 267.000 orang per minggu.

"Pekan terakhir November kemarin kita sudah mampu menembus angka 90 persen dari target WHO. Jadi kalau kita lihat progres berjalan cukup baik," kata Dewi dalam konferensi pers daring, Rabu (2/12/2020).

Dewi mengamini sempat terjadi penurunan jumlah pemeriksaan pada pekan ketiga dan keempat Oktober.

Baca juga: BNPB Minta Kelompok Rentan Covid-19 di Pengungsian Erupsi Ile Lewotolok Dipisah

Hal itu disebabkan masa libur panjang pada Oktober. Namun, dia mengatakan pemerintah mampu segera kembali meningkatkan jumlah pemeriksaan.

"Memang ada kendala, pemeriksan menurun saat itu tapi bounce back naik lagi. Sampai sekarang masih terus meningkat mencapai hingga 90 persen," ujarnya.

Sementara itu, jika dilihat jumlah pemeriksaan mingguan tiap provinsi, Dewi mengatakan ada 11 provinsi yang sudah mencapai target WHO.

Menurut data Satgas per 28 November 2020, kesebelas provinsi yang sudah berhasil mencapai target pemeriksaan WHO adalah DKI Jakarta, Kalimantan Timur, Riau, Papua Barat, dan Sumatera Barat.

Kemudian, Sulawesi Utara, DI Yogyakarta, Bali, Jawa Tengah, dan Kalimantan Selatan.

"Dalam satu pekan terakhir ada 11 provinsi yang mencapai atau bahkan lebih dari target WHO," ucap Dewi.

Baca juga: Ridwan Kamil: Keterisian RS untuk Pasien Covid-19 di Depok Sudah 80 Persen Lebih

Dengan standar pemeriksaan 1.000 orang per satu juta penduduk per minggu, DKI Jakarta mencatat pemeriksaan 7.151 orang, Kalimantan Timur 3.548 orang, Riau 2.144 orang, Papua Barat 2.142 orang, dan Sumatera Barat 1.989 orang.

Lalu, Sulawesi Utara 1.673 orang, DI Yogyakarta 1.631 orang, Bali 1.466 orang, Jawa tengah 1.329 orang, dan Kalimantan Selatan 1.152 orang.

Selain itu, ada 13 provinsi yang sudah mencapai lebih dari 50 persen target WHO dan 10 provinsi masih kurang dari 50 persen.

"Memang distribusi dari 34 provinsi ini berbeda-beda," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com