JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito kembali memberikan tanggapan soal adanya perbedaan data harian Covid-19 antara pusat dengan pemerintah daerah (pemda).
Namun, Wiku tidak menjelaskan penyebab perbedaan data itu. Dia hanya menegaskan, sinkronisasi data antara pemda dengan pemerintah pusat masih terus dilakukan.
"Saat ini sedang dilakukan sinkronisasi data pemerintah pusat dengan data pemda. Hal ini terkait dengan pengumpulan dan validasi data yang jumlahnya besar serta membutuhkan waktu dalam prosesnya," ujar Wiku dalam konferensi pers daring yang ditayangkan di kanal YouTube BNPB, Selasa (1/12/2020).
Dia melanjutkan, sinkronisasi data yang dilakukan bertujuan menyempurnakan data perkembangan Covid-19 yang telah dikumpulkan dari 34 provinsi.
Pihaknya berharap setelah sinkronisasi, data yang ada menjadi lebih akurat.
"Agar dapat menjadi alat validasi data yang baik dan dapat digunakan untuk mengambil kebijakan yang tepat," tegas Wiku.
Baca juga: UPDATE: Bertambah 5.092, Kasus Covid-19 Indonesia Kini 543.975 Orang
Wiku juga mengungkapkan bahwa Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melakukan koordinasi yang sama dengan Dinas Kesehatan di daerah.
Sehingga, pihaknya mengimbau pemda agar mau menghubungi Kemenkes untuk memastikan sinkronisasi data.
"Kami minta pemda agar menghubungi Kemenkes memastikan datanya betul sinkron sehingga bisa jadi alat validasi yang benar," kata Wiku.
"Pemerintah juga ingin semua daerah bisa mengakses data yang realtime. Begitu pula dengan pemerintah pusat. Sehingga data yang digunakan adalah data sekarang," tambahnya.
Sebelumnya, diberitakan adanya perbedaan data pasien meninggal antara laporan pemerintah pusat dengan daerah.
Salah satu yang disorot adalah jumlah total pasien meninggal dunia akibat Covid-19 di Jawa Tengah.
Baca juga: Lonjakan Kasus Covid-19 di Jawa Tengah dan Data yang Tak Selaras
Pada data Satgas, tercatat total ada 2.197 pasien meninggal dunia akibat Covid-19 di Jawa Tengah.
Namun, berdasarkan data Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang dilaporkan laman https://corona.jatengprov.go.id/data, tercatat total ada 3.459 pasien tutup usia akibat Covid-19.
Dengan demikian, terdapat selisih data sebanyak 1.262 antara Satgas dengan pemerintah provinsi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.