Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua DPP PKS: Logo Baru Diharapkan Pikat Milenial dan Perempuan

Kompas.com - 30/11/2020, 11:13 WIB
Tsarina Maharani,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Netty Prasetiyani mengatakan, perubahan logo partainya bertujuan untuk memikat pemilih dari kelompok milenial dan perempuan. Logo baru PKS kini didominasi warna oranye-putih dengan sedikit warna hitam.

Menurut Netty, warna oranye dipilih karena melambangkan kehangatan, optimisme, dan semangat muda.

"Warna oranye melambangkan kehangatan, harapan, semangat kehidupan yang selalu optimis dan semangat muda. Logo ini diharapkan lebih memikat rakyat, khususnya perempuan dan milenial untuk memilih PKS," kata Netty, dalam keterangan tertulis, Senin (30/11/2020).

Baca juga: PKS Luncurkan Lambang Baru, Kini Berwarna Oranye dan Berbentuk Bulat

Netty menjelaskan, logo baru PKS mencerminkan keseteraan, keteraturan, keserasian, dan persatuan yang berdasarkan nilai-nilai Pancasila yang selaras dengan nilai-nilai Islam.

Ia mengatakan, PKS berkomitmen melahirkan kepemimpinan nasional yang kokoh dengan memberikan kesempatan luas bagi kader muda dan perempuan.

"PKS akan istikamah mendorong lahirnya kepemimpinan di daerah yang menjadi cikal bakal kepemimpinan di tingkat nasional. PKS juga memberi kesempatan luas kepada para pemuda dan kader perempuan untuk berkontribusi positif memperbaiki bangsa dan negara di berbagai bidang," ujarnya.

Baca juga: PKS Targetkan Perolehan Suara Minimal 15 Persen pada Pemilu 2024

Sebagai kader PKS yang diberikan tugas memimpin bidang kesejahteraan sosial, Netty menegaskan dirinya bersungguh-sungguh membangun sinergi dengan seluruh pihak untuk mewujudkan Indonesia adil, maju, dan sejahtera.

Ia berpendapat kesejahteraan masyarakat belum merata, disparitas sosial dan ekonomi menganga lebar.

"Saat ini keadilan sosial dan kesejahteraan rakyat masih belum merata. Jurang antara yang kaya dan yang miskin masih lebar. PKS harus bersinergi dan berkolaborasi dengan elemen bangsa lain guna menyejahterakan rakyat. Mohon doa agar saya dapat memikul amanah ini dengan baik," kata Netty.

Baca juga: PKS Harap Rizieq Tak Masuk Partai

Lambang baru PKS. Sumber: laman www.pks.idKompas.com/Fitria Chusna Farisa Lambang baru PKS. Sumber: laman www.pks.id

PKS meluncurkan lambang, mars dan hymne baru dalam Musyawarah Nasional V PKS di Bandung, Minggu (29/11/2020). Sekretaris Jenderal PKS Aboe Bakar Alhabsy mengatakan, peluncuran lambang, mars dan hymne ini menjadi semangat baru PKS.

Lambang baru PKS kini dominan warna oranye-putih dan berbentuk bulat. Sebelumnya, lambang PKS bernuansa hitam-kuning keemasan dan berbentuk kotak.

Namun, unsur bulan sabit dan padi tetap ada di lambang baru tersebut. Tulisan "Partai Keadilan Sejahtera" kini berganti menjadi "PKS" berwarna hitam.

"Lambang, mars dan hymne baru PKS sudah direncanakan pada kepengurusan sebelumnya. Ini adalah semangat baru PKS, komitmen PKS dekat dan hangat dengan semua kalangan tanpa kecuali," kata Aboe Bakar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com