Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kominfo Temukan 38 Isu Hoaks Soal Pilkada Serentak

Kompas.com - 26/11/2020, 09:09 WIB
Maria Arimbi Haryas Prabawanti,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Juru Bicara (Jubir) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Dedi Permadi mengatakan, pihaknya sejak Selasa, (1/9/2020) sampai Rabu (18/11/2020) telah menemukan 38 isu hoaks terkait Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020.

"Isu yang tersebar diantaranya tentang dugaan kecurangan sosialisasi dan literasi digital terkait pelaksanaan Pilkada 2020," jelas Dedi, Kamis (26/11/2020).

Dari temuan isu tersebut, sambung Dedi, Kominfo juga mencatat sebanyak 217 hoaks tersebar di berbagai platform digital.

Menindak lanjuti hal itu, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) telah melakukan verifikasi dan menyatakan 77 temuan melanggar ketentuan yang berlaku.

Baca juga: Kominfo Siapkan Aturan Teknis Spectrum Sharing untuk Operator Seluler

“Saat ini ada 64 muatan yang sedang ditindaklanjuti dan 13 konten sudah dilakukan takedown,” ujar Dedi seperti dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima, Kamis (26/11/2020).

Tak hanya itu, Dedi juga mengajak masyarakat yang merasa ada masalah atau menemukan konten dengan muatan negatif di internet terkait Pilkada melaporkan kepada Kominfo.

"Masyarakat dapat menyampaikan aduan kepada Kominfo melalui website aduankonten.id, email aduankonten@mail.kominfo.go.id serta akun Whatsapp (WA) bernomor 0811-922-4545," jelas Dedi.

Adapun laporan atau aduan di Bawaslu, lanjut Dedi, bisa disampaikan pada kanal yang dikelola Bawaslu, yaitu bawaslu.go.id, aplikasi GOWASLU, dan akun WA bernomor 0811-1414-1414.

Baca juga: Situs Livescore Diblokir Kominfo, Ini Alasannya

"Ini adalah bentuk sinergi antara Bawaslu dan Kominfo di dalam memastikan ruang siber yang sehat di masa Pemilihan 2020,” kata dia lagi.

Dedi juga mengharapkan pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 akan dapat berlangsung dengan baik dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

“Kami berharap, pemilu tahun ini dapat berjalan dengan tetap mentaati protokol kesehatan," harapnya.

Dengan menaati protokol kesehatan, Dedi berharap, visi dan tujuan nasional di dalam penanganan Covid-19. yakni Kesehatan Pulih Ekonomi Bangkit, dapat di kerjakan bersama-sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com