Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas: Klaster Covid-19 Bisa Terjadi karena Aktivitas Melibatkan Banyak Orang

Kompas.com - 25/11/2020, 14:39 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Bidang Data dan Teknologi Informasi Satgas Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah mengatakan, klaster penularan Covid-19 bisa terjadi karena adanya aktivitas masyarakat.

Klaster semakin berpotensi terjadi jika ada aktivitas yang melibatkan banyak peserta.

"Kenapa akhirnya muncul klaster? Sebenarnya kalau kita melihat dari banyak kejadian yang ada di Indonesia, semua berawal dari adanya aktivitas," ujar Dewi dalam talkshow daring yang digelar Satgas Penanganan Covid-19, Rabu (24/11/2020).

"Aktivitas sosial terutama di mana banyak orang berkumpul dalam satu ruangan yang mengibatkan terjadi kerumunan," tuturnya.

Baca juga: Satgas: Lembaga Pendidikan Bisa Jadi Klaster Covid-19 jika Abaikan Protokol Kesehatan

Saat terjadi kerumunan, tutur Dewi, orang cenderung sulit menerapkan jaga jarak.

Jika kondisi tersebut ditambah dengan kelalaian memakai masker dan tidak disiplin mencuci tangan maka akan terjadi potensi penularan Covid-19 dari salah satu orang yang terinfeksi meskipun dia tidak bergejala

Dewi mengingatkan, sekitar 60 persen hingga 80 persen penderita Covid-19 tak merasakan gejala atau hanya mengalami gejala yang sangat ringan.

Dia pun menyebut masyarakat masih bisa melindungi diri dengan disiplin memakai masker dan rajin mencuci tangan.

"Pastikan masker tidak dibuka. Kedua, masker yang digunakan dengan benar dan bahannya sesuai kemampuan filtrasi. Ketiga, jangan sampai sentuh wajah pakai tangan yang belum dibersihkan," ucap Dewi.

Baca juga: Masyarakat Diminta Tetap Terapkan 3M ketika Vaksin Sudah Diedarkan

Sementara itu, pemerintah memperlihatkan bahwa penularan virus corona masih terjadi di masyarakat hingga pekan terakhir November 2020.

Hal ini terlihat dari adanya penambahan kasus Covid-19, sebanyak lebih dari 4.000 pasien baru pada Selasa (24/11/2020).

Data pemerintah hingga Selasa mencatat ada 4.192 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir.

Sehingga total kasus Covid-19 di Indonesia kini mencapai 506.302 kasus. Jumlah ini terhitung sejak diumumkannya pasien pertama pada 2 Maret 2020.

Adapun 4.192 kasus baru Covid-19 diketahui berdasarkan pemeriksaan terhadap 39.971 spesimen dalam sehari.

Baca juga: UPDATE: Bertambah 4.192, Kini Ada 506.302 Kasus Covid-19 di Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com