Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas: 9 Kabupaten/Kota Miliki Lebih dari 1.000 Kasus Aktif Covid-19

Kompas.com - 19/11/2020, 20:08 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengungkap, setidaknya ada 9 kabupaten/kota di Indonesia yang mencatatkan kasus aktif Covid-19 lebih dari 1.000 kasus.

Kasus aktif adalah pasien yang dinyatakan positif Covid-19 dan sedang menjalani perawatan.

Angka itu didapatkan dengan mengurangi total kasus positif Covid-19 dengan angka kesembuhan dan kematian.

"Perhatian utama perlu diberikan kepada 9 kabupaten/kota yang masih memiliki kasus aktif lebih dari 1.000. Sembilan kabupaten/kota ini menyumbangkan kasus aktif sebesar 22 persen dari kasus aktif nasional," kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (19/11/2020).

Baca juga: Kecewa dengan Sumbangan 20.000 Masker untuk Rizieq, Sejumlah Relawan Satgas Covid-19 Mundur

Dari 9 wilayah itu, 3 di antaranya merupakan kota administrasi di DKI Jakarta.

Rinciannya, kota Jayapura dengan jumlah kasus aktif 2.446, Kota Bekasi dengan 2.000 kasus aktif, Jakarta Timur dengan 1.538 kasus aktif, lalu Kota Padang dengan kasus aktif 1.524.

Kemudian Jakarta Selatan dengan 1.309 kasus aktif, Bekasi dengan 1.252 kasus aktif, Jakarta Barat dengan 1.134 kasus aktif, Kota Depok 1.096 kasus aktif, dan Kota Pekanbaru dengan kasus aktif 1.036.

Menurut Wiku, jumlah kabupaten/kota dengan kasus aktif di atas 1.000 ini telah mengalami penurunan.

Pada pekan lalu, ada 12 kabupaten/kota yang mencatatkan kasus aktif Covid-19 lebih dari 1.000.

Baca juga: Satgas: 17 Daerah Pilkada Berisiko Tinggi Penularan Covid-19, 215 Risiko Sedang

Wiku pun meminta kepala daerah di wilayah-wilayah tersebut untuk meningkatkan penanganan Covid-19 agar laju kasus aktif di tingkat nasional dapat ditekan.

"Mohon kepada wali kota dan bupati di 9 kabupaten/kota tersebut untuk benar-benar meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, sehingga kasus yang masih ada dapat menjadi sembuh seluruhnya," ujarnya.

Selain itu, Wiku menyampikan, terdapat 28 kabupaten/kota yang pada pekan ini berada di zona merah atau zona berisiko tinggi Covid-19.

Dari 28 kabupaten/kota itu, ada 5 wilayah yang berada di zona merah selama 3 minggu berturut-turut atau bahkan lebih.

Baca juga: Satgas Covid-19 Pahami Kekecewaan Sejumlah Relawan yang Mundur karena Kerumunan Pendukung Rizieq Difasilitasi

Kelimanya yakni, Pemalang di Jawa Tengah dan Kutai Timur di Kalimantan Timur dengan status zona merah selama 3 minggu berturut-turut.

Lalu, Kutai Kartanegara di Kaltim dengan status zona merah 4 minggu berturut-turut, Kota Bandar Lampung di Lampung dengan status zona merah selama 5 minggu berturut-turut, serta Pati di Jawa Tengah dengan status zona merah selama 11 minggu berturut-turut.

"Mohon bantuan gubernur dan wali kota dan bupati betul-betul memperhatikan kondisi ini. Kita tidak boleh lagi lengah, tidak boleh membiarkan kondisi ini berlama-lama," kata Wiku.

"Jika sebuah wilayah berada di zona merah selama berminggu-minggu, artinya pemerintah dan masyrakatnya sudah lengah," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com