Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Pandemi Covid-19 Wake Up Call untuk Perbaiki Sistem Kesehatan

Kompas.com - 14/11/2020, 17:33 WIB
Ardito Ramadhan,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya negara-negara ASEAN Plus Three (APT) untuk memiliki mekanisme ketahanan kesehatan.

Hal ini disampaikan Jokowi saat berpidato secara virtual di KTT ke-23 APT, Sabtu (14/11/2020).

Jokowi mengatakan, pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini merupakan sebuah peringatan untuk memperbaiki sistem kesehatan di tingkat nasional dan kawasan.

Baca juga: Jokowi Hadiri KTT Ke-37 ASEAN secara Virtual

"Pandemi ini harus menjadi wake up call bagi kita untuk memperbaiki sistem kesehatan, baik di tingkat nasional maupun di kawasan. Recover together, recover stronger," kata Jokowi, dikutip dari siaran pers, Sabtu.

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga menyampaikan sejumlah pandanganya terkait upaya memperkuat mekanisme ketahanan kesehatan.

Menurut Jokowi, ketahanan kesehatan kawasan harus dimulai dari infrastruktur kesehatan yang memadai di tingkat nasional.

Baca juga: Menlu: ASEAN Kumpulkan Rp 141 Miliar untuk Darurat Penanganan Covid-19

Jokowi mengatakan, masing-masing negara harus berinvestasi untuk menjamin akses kesehatan dengan harga terjangkau yang akan memperbaiki ketahanan masyarakat dan kesiapsiagaan serta kapasitas kesehatan publik di masa darurat.

Negara-negara juga harus membangun kapasitas teknologi kesehatan digital sebagai bagian dari infrastruktur.

"Layanan akses online ke tele-health menjadi kian relevan di masa pandemi. Negara mitra di ASEAN Plus Three harus berkolaborasi membangun infrastruktur kesehatan masing-masing negara di kawasan," ujar Jokowi.

Jokowi melanjutkan, pembangunan industri kesehatan di kawasan juga harus segera dilakukan.

Berkaca dari pandemi Covid-19, industri kesehatan harus ditopang oleh kapasitas penelitian dan pengembangan di sektor kesehatan.

"Untuk itu, penting bagi kita untuk menjadikan kawasan ASEAN Plus Three sebagai medical-sciences hub, terutama di masa dan pascapandemi," kata Jokowi.

Di samping itu, Jokowi juga menyinggung pembentukan kerangka kawasan yang meliputi sistem dan Sop di masa pandemi, sistem peringatan dini, sistem ketersediaan alat kesehatan, obat-obatan, hingga keberadaan vaksin di kawasan.

Oleh karena itu, keberadaan ASEAN Center for Publik Health Emergencies and Emergin sangat dibutuhkan dan Jokowi menyatakan Indonesia siap menjadi tuan rumah bagi pusat operasi tersebut.

Adapun ASEAN Plus Three merupakan hubungan kerja sama ASEAN dengan tiga negara Asia Timur yaitu Cina, Jepang, dan Korea Selatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com