Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapasitas Laboratorium di Indonesia Diklaim Sudah Mampu Jalankan 80.000 Tes

Kompas.com - 13/11/2020, 06:50 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah mengklaim bahwa kapasitas laboratorium di Indonesia saat ini sudah cukup untuk melakukan pengujian sampel Covid-19 dalam jumlah yang besar, guna mendukung pelacakan penyebaran virus corona.

Meski demikian, Penasihat Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan untuk peningkatan tracing dan testing, Monica Nirmala mengaku, bahwa kapasitas yang besar itu belum dimanfaatkan secara optimal.

"Sebetulnya, kapasitas dari laboratorium kita itu cukup kok. Kemarin laporan terakhir dari Balitbangkes itu hampir 80.000 kapasitas tes dari laboratorium yang ada," ujar Monica, saat mengisi diskusi daring Forum Merdeka Barat 9, Kamis (12/11/2020).

"Artinya apa ? Justru kapasitas ini belum digunakan secara optimal," lanjutnya. 

Baca juga: Menolak Dirawat karena Akan Menikah, Pengantin Perempuan di Sragen Meninggal karena Covid-19, Ini Ceritanya

Menurut dia, ada berbagai penyebab yang membuat tracing sampel Covid-19 belum berjalan maksimal. Mulai dari ada orang yang bergejala atau melakukan kontak erat dengan pasiden Covid-19 tetapi belum dites, hingga ada juga yang menghindar dari petugas kesehatan saat dilakukan penelusuran kontak erat.

Sehingga, Monica menilai, perlu ada kesadaran individu untuk berperan dalam tracing dan testing.

"Kalau pernah menunjukkan gejala atau pernah kontak erat dengan pasien Covid-19 maka kita perlu mencari pertolongan pertama ke tenaga kesehatan atau puskesmas setempat," ujarnya

"Jadi jangan bersembunyi di rumah lalu berpikir nanti sembuh sendiri," kata Monica.

Dalam kesempatan yang sama, dia pun mengungkapkan, idealnya ada 39.000 orang yang diperiksa per hari untuk penanganan Covid-19.

Hal ini sesuai dengan standar yang ditargetkan badan kesehatan dunia (WHO) dan disesuaikan dengan jumlah penduduk Indonesia.

"Kalau kita bicara testing memang ada tiga indikator. Pertama dari sisi jumlah, kedua dari sisi kecepatan, ketiga dari sisi positivity rate," tuturnya.

Baca juga: Satgas Sebut Penularan Covid-19 di Solo Sudah Terjadi Antar-tetangga

Menurut Monica, dari segi jumlah, WHO menargetkan ada 1 orang per 1.000 orang dites dalam sepekan.

Sementara itu, di Indonesia sendiri jumlah penduduk kurang lebih mencapai 273.000 jiwa.

"Maka dalam sehari itu perlu ada 39.000 orang yang dites per harinya," kata Monica menegaskan.

Dia pun mengakui, kondisi testing di Indonesia masih naik-turun atau fluktuatif. Bahkan secara rata-rata berada di bawah standar.

"Memang kalau di Indonesia itu masih fluktuatif angkanya dan memang kita masih di bawah dari standar itu. Kira-kira kita masih di 24.000 atau 34.000," ungkapnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com