JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, dibutuhkan waktu agar masyarakat Indonesia bersedia di vaksin Covid-19 apabila vaksin sudah ditemukan.
Ia menanggapi hasil survei Populi Center baru-baru ini yang menunjukkan bahwa 40 persen masyarakat yang menjadi responden tak bersedia divaksin Covid-19.
"Itu perlu waktu. Nanti pasti ada sosialisasi, ini kan memang semua masih disiapkan," ujar Muhadjir usai acara penandatanganan nota kesepahaman Gerakan Revolusi Mental, Kamis (12/11/2020).
Baca juga: Masa Pengawasan, Relawan Uji Klinis Vaksin Covid-19 dalam Kondisi Baik
Muhadjir mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah menyampaikan bahwa dalam memberikan vaksin Covid-19 tidak boleh tergesa-gesa.
Oleh karena itu, kata dia, mereka yang belum siap divaksin pun harus ditunggu sampai siap.
"Diberi penyadaran. Ada waktunya, kan tidak harus serta merta (divaksin)," kata dia.
Sebelumnya, lembaga Populi Center melakukan survei mengenai penerimaan masyarakat terhadap rencana penggunaan vaksin Covid-19.
Hasilnya, 60 persen masyarakat mengaku bakal bersedia menggunakan vaksin dari pemerintah. Sisanya mengaku enggan divaksinasi.
"Terkait dengan rencana pemerintah untuk menggunakan vaksin guna mengakhiri pandemi Covid 19, sebesar 60 persen masyarakat bersedia menggunakan vaksin pembagian dari pemerintah, sedangkan sebesar 40 persen yang menjawab tidak bersedia," kata Peneliti Populi Center, Nurul Fatin Afifah, melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (9/11/2020).
Baca juga: Satgas Pastikan Keamanan Vaksin Covid-19
Menurut survei, masyarakat yang mengaku tidak bersedia diberi vaksin mayoritas atau 46,5 persen menjawab takut akan bahaya atau risiko kesehatan. Kemudian, ada 15,2 persen yang menjawab tidak percaya pada vaksin.
Sisanya, sebanyak 13,3 persen mengaku tak bersedia menggunakan vaksin lantaran tak dapat memastikan kehalalan vaksin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.