JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri Pertahanan Sakti Wahyu Trenggono mengingatkan pentingnya antisipasi dalam menghadapi pertempuran dengan karakter yang baru, menyusul lahirnya teknologi militer di era revolusi industri 4.0.
"Kita harus siap mengantisipasi karakter baru pertempuran besar yang mempunyai daya hancur yang merusak," ujar Trenggono saat memberikan sambutan dalam acara bedah buku 75 tahun TNI yang digelar CSIS, Senin (2/11/2020).
Baca juga: Wamenhan: Pendidikan Bela Negara Bukan Pendidikan Militer
Trenggono menuturkan, transformasi yang terjadi saat ini juga harus mendorong kesiapan TNI mengantisipasi pertempuran hibrida. Pertempuran tersebut merupakan penggabungan berbagai taktik sekaligus.
Menurut Trenggono, taktik tersebut berupa taktik konvensional, non-konvensional dan lintas dimensi.
Selain itu, perang tersebut juga berlangsung tidak teratur dengan mengandalkan warfare berupa serangan nuklir, senjata biologi, kimia, hingga perang informasi.
Baca juga: Tingkatkan Kapasitas Produksi, Wamenhan Minta Pindad Modernisasi Pabrik Munisi
Dengan demikian, peperangan di masa yang mendatang diyakini akan berlangsung lebih cepat.
"Kita harus siap hadapi pertempuran yang berjalan lebih singkat dalam menentukan pemenang," kata dia.
Selain itu, Trenggono menyebut Presiden Joko Widodo telah menaruh harapan besar dan mendukung transformasi dalam upaya penguatan TNI. Transformasi di tubuh TNI meliputi organisasi, teknologi, dan personel.
Hal itu diungkapkan Jokowi saat memperingati HUT ke-75 TNI.
"Transformasi organisasi TNI harus terus dilakukan sesuai dengan dinamika strategis, dinamika keamanan, dan perkembangan teknologi militer," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.