Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NASIONAL] KPK Minta Presiden Laporkan Pemberian Sepeda Lipat dari Daniel Mananta | TNI Pastikan Anggota KKB yang Tewas di Sugapa Bukan Tokoh Agama

Kompas.com - 28/10/2020, 06:37 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.comPresiden Joko Widodo hendak diberikan sepeda lipat edisi khusus Sumpah Pemuda, oleh CEO PT Roda Maju Bahagia, Hendra dan CEO Damn! I Love Indonesia Daniel Mananta.

Namun, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengimbau, agar pihak Istana melaporkan penerimaan sepeda lipat tersebut.

Sementara itu, seorang anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) bernama Rubinus Tigau tewas usai penggerebekan yang dilakukan Tim Gabungan TNI –Polri di Kampung Jalai, Distrik Sugapa, Intan Jaya, Papua, Senin (26/10/2020), sekitar pukul 05.30 WIT.

Dalam peristiwa itu, dua orang diamankan dan seorang anak berusia 6 tahun mengalami luka-luka di bagian pinggang kiri akibat rekoset. Namun, anak tersebut telah dievakuasi untuk mendapatkan perawatan medis ke Timika, dengan didampingi dua orang keluarganya.

Pada peristiwa itu, TNI membantah bahwa KKB yang tewas dalam penyergapan tersebut adalah seorang tokoh agama.

Berikut berita yang paling banyak dibaca di Kompas.com, kemarin, selengkapnya:

1. KPK minta Presiden laporkan sepeda lipat pemberian Daniel Mananta

Menurut Plt Juru Bicara KPK Ipi Maryati, sesuai peraturan perundang-undangan, penerimaan gratifikasi harus dilaporkan paling lambat 30 hari sejak gratifikasi diterima.

Laporan itu kemudian akan dianalisa dan ditetapkan penerimaan gratifikasi tersebut, apakah menjadi milik negara atau menjadi milik penerima.

“KPK menyampaikan imbauan untuk melaporkan penerimaan gratifikasi sepeda lipat, jika pemberian itu ditujukan untuk pribadi Pak Jokowi,” kata Ipi, Selasa (27/10/2020).

Selengkapnya di sini

2. TNI pastikan anggota KKB yang tewas di Sugapa bukan tokoh agama

Kepala Penerangan Kogabwilhan III Kolonel Czi IGN Suriastawa menegaskan, anggota KKB tersebut bukanlah seorang tokoh agama.

“Sasaran sudah diintai lama, selain didasarkan info akurat bahwa yang bersangkutan aktif dalam aksi KKSB. Hal ini juga diakui oleh pihak keluarga dan saksi lain,” kata Suriastawa dalam keterangan tertulis, Senin (26/10/2020).

Ia menambahkan, pasca-insiden di Distrik Hitadipa, ada kecenderungan korban dari pihak KKB selalu dikaitkan dengan tokoh agama.

Kecenderungan tersebut juga terjadi dalam tiga kasus lainnya yang oleh KKB dikaitkan dengan tokoh agama, termasuk insiden 19 Oktober 2020.

Suriastawa pun menyayangkan tindakan tersebut karena membawa sentimen agama untuk kepentingan aksinya.

"Mengingatkan KKSB untuk tidak bermain-main dengan SARA (Suku, Agama, Ras dan Antargolongan)," tegas dia.

Selengkapnya di sini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com