Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 20/10/2020, 20:48 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali menyatakan, pemerintah belum bisa memastikan kehadiran penonton dalam gelaran Piala Dunia U-20 yang berlangsung di Indonesia pada 20 Mei-12 Juni 2021.

Sebab, pemerintah belum bisa memastikan situasi pada pertengahan 2021 mengingat kini dunia tengah dilanda pandemi Covid-19.

Amali mengatakan, pemerintah baru bisa memastikan kehadiran penonoton pada laga Piala Dunia U-20 pada awal Mei.

"Apakah ada penonton atau tidak lihat situasi Mei dan Juni seperti apa. Apakah vaksin sudah merata, protokol kesehatan akan mengikuti Satgas Penanganan Covid. Di samping itu FIFA ada supervisi dan arahan-arahan penerapan protokol itu," kata Amali usai rapat bersama Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat, Selasa (20/10/2020).

Baca juga: Jokowi Pastikan RI Siap Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 di Tengah Pandemi

Ia mengatakan, keselamatan dan kesehatan masyarakat tetap yang utama.

Karena itu, penyelenggaraan Piala Dunia U-20 tetap harus mengedepankan protokol kesehatan, terutama tak memunculkan kerumunan ketika kasus Covid-19 masih tinggi.

Menurut dia, bisa saja penonton diperbolehkan hadir setengah dari kapasitas stadion sehingga memungkinkan untuk menjaga jarak satu sama lain.

Kendati demikian, kata Amali, keputusan itu akan ditentukan oleh FIFA berdasarkan kondisi riil pada Mei 2021.

"Kita akan komunikasikan dan berharap keselamatan dan kesehatan masyarakat jadi yang utama buat kita. Kita harap Mei-Juni sudah bisa ditonton dengan kapasitas setengah atau terbatas dari kapasitas stadion," papar Amali.

"Yang jelas otoritas yang menentukan dan diberi kewenangan adalah FIFA itu sendiri," ucap Amali.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo memastikan Indonesia siap untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 pada Mei dan Juni 2021 mendatang.

Meski pandemi Covid-19 saat itu diprediksi masih akan berlangsung, Indonesia akan menerapkan protokol kesehatan yang ketat untuk mencegah penularan.

"Kita harus meyakinkan bahwa Indonesia telah mempersiapkan protokol kesehatan yang ketat sehingga sangat aman untuk dikunjungi dan dijadikan tempat untuk penyelenggaraan U-20 2021," kata Jokowi saat memimpin rapat terbatas, Selasa (20/10/2020).

Baca juga: Jelang Piala Dunia U-20, Akses Tol Menuju Gelora Bung Tomo Mulai Digarap

Selain protokol kesehatan, Jokowi meminta jajarannya melaporkan soal kesiapan teknis.

Salah satunya terkait kesiapan stadion. Ada sejumlah stadion utama dan stadion pendukung di enam kota yang telah ditunjuk.

Keenam stadion itu adalah Stadion Utama Gelora Bung Karno (Jakarta), Stadion Gelora Bung Tomo (Surabaya), Stadion Manahan (Surakarta), Stadion Si Jalak Harupat (Bandung), Stadion Gelora Sriwijaya (Palembang), dan Stadion Kapten I Wayan Dipta (Gianyar)

"Dan pada rapat yang lalu kita sudah memilih 6 provinsi sebagai tempat penyelenggaraan pertandingan yaitu di DKI Jakarta, di Provinsi Sumatera Selatan, Provinsi Jawa Barat, Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Jawa Timur dan Provinsi Bali," kata Jokowi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Netralitas Jokowi Disorot dalam Sidang PBB, Airlangga: Itu Biasa ...

Netralitas Jokowi Disorot dalam Sidang PBB, Airlangga: Itu Biasa ...

Nasional
Jokowi Dinilai Coba Antisipasi PKB Jadi Motor Hak Angket

Jokowi Dinilai Coba Antisipasi PKB Jadi Motor Hak Angket

Nasional
Persaingan Cucu-Cicit Soekarno di Pileg 2024: 3 Lolos Senayan, 2 Terancam Gagal

Persaingan Cucu-Cicit Soekarno di Pileg 2024: 3 Lolos Senayan, 2 Terancam Gagal

Nasional
Kasasi Ditolak, Eks Dirjen Kuathan Tetap Dihukum 12 Tahun Penjara di Kasus Satelit Kemenhan

Kasasi Ditolak, Eks Dirjen Kuathan Tetap Dihukum 12 Tahun Penjara di Kasus Satelit Kemenhan

Nasional
Praperadilan Budi Said Ditolak, Kejagung: Penyidik Sesuai Prosedur

Praperadilan Budi Said Ditolak, Kejagung: Penyidik Sesuai Prosedur

Nasional
RUU DKJ Sepakat Dibawa ke Sidang Paripurna DPR, Mendagri Ucapkan Terima Kasih

RUU DKJ Sepakat Dibawa ke Sidang Paripurna DPR, Mendagri Ucapkan Terima Kasih

Nasional
Dugaan Korupsi di LPEI: Kerugian Ditaksir Rp 2,5 Triliun, Ada 6 Perusahaan Lain yang Tengah Dibidik

Dugaan Korupsi di LPEI: Kerugian Ditaksir Rp 2,5 Triliun, Ada 6 Perusahaan Lain yang Tengah Dibidik

Nasional
Empat Anggota DPRD Kota Bandung Dicecar Soal Dugaan Titipan Proyek

Empat Anggota DPRD Kota Bandung Dicecar Soal Dugaan Titipan Proyek

Nasional
Ramai Unjuk Rasa Jelang Penetapan Hasil Pemilu, Ini Kata KPU

Ramai Unjuk Rasa Jelang Penetapan Hasil Pemilu, Ini Kata KPU

Nasional
Dukungan ke Airlangga Mengalir Saat Muncul Isu Jokowi Diusulkan Jadi Ketum Golkar

Dukungan ke Airlangga Mengalir Saat Muncul Isu Jokowi Diusulkan Jadi Ketum Golkar

Nasional
Sempat Mandek, Tol Gilimanuk-Mengwi Dibangun mulai September Tahun Ini

Sempat Mandek, Tol Gilimanuk-Mengwi Dibangun mulai September Tahun Ini

Nasional
KPK Cecar Eks Wali Kota Bandung Soal Tarif 'Fee Proyek' yang Biasa Dipatok ke Pengusaha

KPK Cecar Eks Wali Kota Bandung Soal Tarif "Fee Proyek" yang Biasa Dipatok ke Pengusaha

Nasional
Netralitas Jokowi Disorot di Forum HAM PBB, Dibela Kubu Prabowo, Dikritik Kubu Anies dan Ganjar

Netralitas Jokowi Disorot di Forum HAM PBB, Dibela Kubu Prabowo, Dikritik Kubu Anies dan Ganjar

Nasional
Penggelembungan Suara PSI 2 Kali Dibahas di Rekapitulasi Nasional KPU, Ditemukan Lonjakan 38 Persen

Penggelembungan Suara PSI 2 Kali Dibahas di Rekapitulasi Nasional KPU, Ditemukan Lonjakan 38 Persen

Nasional
Eks Wali Kota Banjar Cicil Bayar Uang Pengganti Rp 958 Juta dari Rp 10,2 M

Eks Wali Kota Banjar Cicil Bayar Uang Pengganti Rp 958 Juta dari Rp 10,2 M

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com