Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei: 80.5 Persen Masyarakat Ingin Program Bantuan Kuota Internet Dilanjutkan

Kompas.com - 16/10/2020, 19:34 WIB
Irfan Kamil,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Arus Survei Indonesia (ASI) merilis rekomendasi berdasarkan hasil survei nasional terkait kebijakan bantuan kuota internet yang diberikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Adapun bantuan ini diberikan untuk pendidik dan peserta didik guna menunjang pelaksanaan pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Direktur Eksekutif Arus Survei Indonesia Ali Rif’an mengatakan, berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan, program bantuan kuota internet gratis untuk pendidik dan peserta didik direkomendasikan untuk dilanjutkan di tahun 2021.

Baca juga: Setuju/Tidak Bantuan Kuota Internet? Ini 5 Kesimpulan Hasil Survei Nasional

“Lantaran dinilai positif oleh publik, sebanyak 80,5 persen masyarakat ingin supaya program bantuan kuota internet ini perlu dilanjutkan di tahun 2021,” ujar Ali Rif’an saat merilis suvei, Jumat (16/10/2020).

“Sementara yang tidak ingin dilanjutkan 13,9 persen. Sisanya 5,6 persen mengaku tidak tahu/tidak jawab,” kata dia.

Rekomendasi selanjutnya, yakni soal memperbaiki sinyal internet yang tidak stabil.

“Ini menurut saya perlu menjadi catatan bagi pihak-pihak terkait, tidak hanya Kemendikbud menurut saya, karena Kemendikbud ini bicara regulasi, tetapi bicara sinyal, ini bicara soal provider, bicara soal Kementerian terkait,” ucap Ali.

Baca juga: Survei: 85,6 Persen Anggap Bantuan Internet Gratis Ringankan Beban Orangtua

Rekomendasi berikutnya, perlu dilakukan sosialisasi terus menerus terkait program bantuan kuota internet.

Sebab berdasarkan temuan survei, masih ada 20 persen publik yang masih belum tahu program tersebut.

“Kalau belum tahu, bagaimana mereka mendapatkan bantuan kuota internet? Kunci pertama harus tahu dulu informasi itu,” ujar Ali

“Ini kerja-kerja biro kehumasan dari Kemendikbud, harus lebih keras lagi agar mendapatkan angka yang bulat soal sosialisasi ini,” kata dia.

Baca juga: Survei: Google Classroom Jadi Platform Belajar Paling Sering Digunakan Saat PJJ

Rekomendasi terakhir, yakni sosialisasi terkait penggunaan kuota internet umum untuk kepentingan belajar.

Berdasarkan temuan survei, publik memanfaatkan kuota internet umum untuk membuka media sosial (38,3 persen), browsing (26,1 persen), akses Youtube (18,8 persen), sebagaian kuota umum internet juga digunakan untuk game internet (8,9 persen).

“Kendati persentase yang menggunakan kuota umum untuk game internet kecil, namun penekanan bahwa program kuota internet gratis harus dimanfaatkan untuk kepentingan pembelajaran perlu dilakukan, supaya program ini benar-benar tepat guna,” tutur Ali.

Survei dilaksanakan pada 7 hingga 11 Oktober 2020 di 34 provinsi di Indonesia dengan cara telesurvei, yaitu responden diwawancara melalui kontak telepon menggunakan kuesioner.

Baca juga: Kemendikbud Sudah Berikan Bantuan Kuota Internet Pendidikan kepada 27.3 Juta Penerima

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com