Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jubir Satgas Covid-19: Vaksinasi Cara Utama agar Pandemi Covid-19 Berakhir

Kompas.com - 08/10/2020, 16:29 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro mengatakan, vaksinasi merupakan cara utama agar seluruh masyarakat bisa keluar dari pandemi Covid-19.

Reisa mengatakan, vaksin merupakan alat untuk membentuk antibodi terhadap suatu penyakit tertentu dengan meningkatkan produksi imun.

Hasil dari vaksinasi itu, terbentuklah kekebalan tubuh terhadap penyakit tersebut.

"Inilah mengapa vaksinasi salah satu cara utama agar kita segera keluar dari pandemi. Semakin banyak orang yang divaksin, maka penyebaran penyakit akan semakin sedikit," kata Reisa di acara Forum Merdeka Barat (FMB) 9 secara daring, Kamis (8/10/2020).

Baca juga: Menkes Terawan Berwenang Tetapkan Harga Vaksin Covid-19

Reisa mengatakan, setiap orang membutuhkan vaksinasi dan imunisasi karena keduanya dipastikan efektif dalam mencegah penyakit, melindungi risiko fatalitas, hingga melindungi orang lain.

Ia mengatakan, apabila seluruh masyarakat melakukan vaksinasi sehingga mendapatkan imunisasi, maka akan terbentuk herd immunity atau kekebalan kelompok.

"Proses tersebut (herd immunity), tidak hanya melindungi orang yang sudah diimunisasi, tetapi orang yang tidak bisa divaksin. Kalau sudah begitu semuanya rata-rata dapat perlindungan sehingga bisa membantu mengurangi penyebaran penyakit," kata dia.

Baca juga: Presiden Tugaskan Bio Farma Lakukan Pengadaan Vaksin Covid-19

Reisa mengibaratkan, vaksinasi seperti informasi yang diberikan kepada pihak imigrasi untuk menangkap orang yang mencurigakan sebelum pergi ke luar negeri.

Sebelum penyakit itu muncul, kata dia, daya tahan tubuh yang diibaratkan imigrasi, sudah diberitahu agar menangkap terlebih dahulu bakteri atau kuman yang membahayakan sebelum masuk ke dalam tubuh.

"Makanya ini (vaksinasi) penting sekali supaya kekebalan tubuh kita siap untuk melawan dan mengalahkan. Kalau ada virus atau bakteri yang masuk ke tubuh kita, sudah kebal. Kalau pun ada yang lolos satu-dua ke tubuh, pasti tidak akan separah kalau tidak divaksinasi," kata Reisa.

Baca juga: Ketua Satgas: Vaksin Terbaik Cegah Covid-19 adalah Mematuhi Protokol Kesehatan

Sebagai informasi, kata dia, saat ini vaksin Covid-19 yang sedangkan di Indonesia oleh PT Bio Farma dan Sinovac sudah memasuki proses pembuatan fase ketiga pada tahap tiga ini.

Apabila hasilnya sesuai harapan dan aman pada akhir tahun 2020, maka awal tahun 2021 bisa disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) agar bisa langsung proses produksi dan disebarkan ke seluruh Indonesia.

"Pada dasarnya mengapa vaksin itu penting, karena ini langkah pencegahan supaya kita tidak tertular, muncul kekebalan komunitas masyarakat supaya tidak terjadi wabah lagi agar kembali produktif seperti dulu," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com