JAKARTA, KOMPAS.com - Survei Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, sebanyak 17 persen atau 45 juta orang masyarakat Indonesia tidak mempercayai adanya Covid-19.
Hal tersebut disampaikan Anggota Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Suryopratomo dalam webinar Dewan Pers, Jumat (2/10/2020).
"Hasil survei BPS minggu lalu, 17 persen masyarakat Indonesia tidak percaya adanya Covid-19. Mereka menganggap bahwa tidak akan tertular," ujar Suryo.
Baca juga: Tak Percaya Anaknya Terpapar Covid-19, Satu Keluarga Menolak Jalani Tes Swab
Menurut dia, apabila 45 juta orang tersebut merupakan orang pembawa (carrier) virus penyebab Covid-19 tersebut, maka bisa dibayangkan jumlah angka penularan yang akan ditimbulkan dari aktivitas 45 juta orang tersebut.
"Maka tidak usah heran kalau positivity rate Indonesia di atas 11 persen," kata dia.
Adapun positivity rate adalah persentase orang yang memiliki hasil tes positif Covid-19 dibandingkan jumlah orang yang dites.
Baca juga: Wali Kota Depok Ingin Survei, Siapa Tahu Ada Warganya yang Tak Percaya Virus Corona...
Ia mengatakan, Covid-19 ini berbeda dengan wabah flu burung dan flu babi yang juga pernah melanda.
Flu burung, kata dia, penyebabnya adalah unggas sehingga kasusnya bisa ditekan dengan cepat karena saat itu pemerintah memusnahkan unggas yang dianggap sebagai carrier.
Begitu pun dengan kasus flu babi, kata dia, pemerintah melakukan pemusnahan babi yang menjadi pembawa virus flu tersebut.
"Yang jadi persoalan kita rumit adalah pembawa Covid-19 adalah manusia. Tidak mungkin kita melakukan upaya pemusnahan manusia, sehingga yang kita lakukan adalah bagaimana membatasi pergerakannya," kata dia.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan