Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenazah Sandera WNI yang Tewas Diterbangkan dengan Pesawat Militer Filipina

Kompas.com - 01/10/2020, 08:12 WIB
Irfan Kamil,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan, jenazah warga negara Indonesia (WNI) yang jadi sandera kelompok Abu Sayyaf, LB telah diterbangkan dengan pesawat militer Filipina dari Sulu, Filipina ke Zamboaga di negara tersebut.

Jenazah kemudian dibawa ke rumah persemayaman di Zamboaga. "Dokumentasi kematian dan kelengkapan lainnya sedang di proses," kata Retno dalam media breifing, Rabu (30/9/2020).

Retno mengatakan, LB tewas setelah terjadi kontak senjata antara aparat keamanan Filipina dengan kelompok ASG yang dipimpin Abu Sayyaf di Kota Patikul, Provinsi Sulu.

Selain LB, ada 4 sandera lainnya. Retno mengatakan, pihaknya terus melakukan komunikasi dan koordinasi dengan otoritasi Filipina mengenai nasib 4 sandera lainnya. 

Baca juga: WNI Sandera Abu Sayyaf Tewas dalam Baku Tembak di Filipina

Ia juga mengatakan, AFP telah menyampaikan komitmen untuk menemukan dan menyelamatkan mereka.

"Pada kesempatan ini atas nama pemerintah saya mengucapkan duka cinta yang mendalam kepada keluarga korban atas meninggalnya WNI tersebut," ujar Retnp. 

"Kementerian luar negeri telah menyampaikan secara langsung berita duka ini kepada keluarga almarhum dan pemerintah daerah di Buton Sulawesi Tenggara," kata dia. 

LB merupakan salah satu dari lima WNI yang diculik sedang menangkap ikan menggunakan kapal kayu di perairan Lahad Datu, Malaysia, pada 16 Januari.

Baca juga: Kerap Jadi Target Abu Sayyaf, Nelayan WNI di Sabah Akan Ditarik ke Laut Indonesia

Pria yang diketahui bernama La Baa (32) itu kemudian dibawa oleh enam orang bertopeng yang menculik mereka menuju perairan Filipina, menurut laporan kepolisian maritim Lahad Datu.

WNI asal Buton, Sulawesi Tenggara itu disandera bersama empat rekannya yaitu Arsyad bin Dahlan (42), Arizal Kastamiran (29), Riswanto bin Hayono (27), dan Edi bin Lawalopo (53).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com