Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Tanya Corona Itu Apa, Pedagang: Itu Setan, Pak

Kompas.com - 30/09/2020, 15:19 WIB
Ihsanuddin,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo membagikan bantuan modal kerja kepada para pedagang kecil di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (30/9/2020).

Jokowi pun bertanya kepada seorang pedagang yang hadir dalam acara itu mengenai Covid-19.

"Saya mau tanya dulu sebentar, itu kalau menurut Bapak, Covid-19 itu apa? Virus corona ini apa?" tanya Jokowi.

Laki-laki paruh baya bernama Kherudin itu menjawab singkat.

Baca juga: Ini Besaran Dana Awal Kampanye Anak dan Menantu Jokowi hingga Ponakan Prabowo


"Kalau pendapat saya itu iblis, Pak. Setan, Pak," jawab pria yang sehari-harinya berdagang ketupat sayur di Tanah Kusir, Jakarta Selatan.

Mendengar jawaban itu, Jokowi pun sempat tertawa kecil. Kepala Negara lalu kembali bertanya.

"Haha, itu saja?" tanya Jokowi.

"Iya, itu saja," kata pedagang tersebut.

Jokowi juga bertanya kepada pedagang itu apakah ada penurunan pendapatan selama pandemi Covid-19 ini. Ia pun mengaku omzetnya per hari menurun, dari yang biasanya Rp 300.000 kini menjadi Rp 100.000.

Seorang pedagang ketupat sayur saat diundang ke Istana untuk menerima bantuan modal kerja dari Presiden Jokowi, Rabu (30/9/2020).YouTube Sekretariat Presiden Seorang pedagang ketupat sayur saat diundang ke Istana untuk menerima bantuan modal kerja dari Presiden Jokowi, Rabu (30/9/2020).
Jokowi pun meminta para pedagang yang hadir untuk bertahan sampai vaksin tersedia dan keadaan akan kembali normal.

Jokowi mengaku tahu persis sulitnya para pengusaha pada masa pandemi Covid-19 ini. Kesulitan tak hanya dialami oleh para pengusaha mikro kecil, tetapi juga menengah dan besar.

"Termasuk negara juga sama. Tak hanya Indonesia, tapi 215 negara mengalami kondisi yang sama," kata Jokowi.

Guna membantu para pelaku usaha mikro yang terdampak pandemi, pemerintah pun memberikan bantuan modal Rp 2,4 juta.

Baca juga: Jokowi: Vaksin Covid-19 Akan Disuntikkan ke 180 Juta Orang

Para pengusaha mikro yang hadir di Istana menerima langsung bantuan itu dalam bentuk tunai.

Sementara jutaan pengusaha mikro lainnya juga mendapat bantuan tersebut dengan ditransfer langsung ke rekening.

"Kita harapkan dengan tambahan bantuan modal kerja ini, Bapak Ibu bisa bertahan, jangan sampai ada yang tutup," ujar Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

Nasional
Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Nasional
Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Nasional
Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Nasional
MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Nasional
Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Nasional
Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Nasional
Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com