Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Doni Monardo Minta Masyarakat Jangan Anggap Enteng Covid-19

Kompas.com - 28/09/2020, 22:22 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Doni Monardo meminta masyarakat tidak menganggap enteng penularan Covid-19.

Ia mengatakan, Covid-19 merupakan penyakit yang nyata dan bukan rekayasa ataupun konspirasi. Korban jiwa akibat Covid-19 di dunia hampir mencapai 1 juta orang.

"Covid itu nyata, bukan rekayasa, bukan konspirasi. Secara global korbannya mencapai hampir 1 juta orang," kata Doni usai rapat bersama Presiden Joko Widodo secara virtual, Senin (28/9/2020).

Baca juga: Banten Dipastikan Punya Pemakaman Khusus Covid-19 di Kota Serang

"Di Tanah Air kita, korban jiwa mencapai 10.386 (10.473) orang. Oleh karenanya jangan kita anggap enteng," lanjut dia.

Ia pun meminta masyarakat mematuhi protokol kesehatan dengan mengenakan masker, menjaga jarak, dan rajin mencuci tangan selama beraktivitas di ruang publik.

Doni mengatakan, pemerintah selalu berupaya untuk menyosialisasikan pentingnya mematuhi protokol kesehatan di ruang publik.

Baca juga: Dinkes Jateng Sebut Kasus Covid-19 Turun 50 Persen Selama 2 Pekan

Doni mengatakan, Presiden Jokowi menginstruksikan agar Satgas Covid-19 memasang selebaran dan tempelan tentang protokol kesehatan di transportasi publik, pasar, dan fasilitas publik lainnya.

"Bapak Presiden menekankan agar transportasi publik ini juga diimbau memasang tempelan protokol kesehatan di kendaraan baik itu truk, angkutan umum, angkutan kota, bus, taksi, dan lainnya," kata Doni.

"Dan tadi Bapak Kapolri melalui Bapak Setkab (Sekretariat Kabinet) setelah menjelaskan ada kerja sama Mabes Polri dengan organisasi angkutan untuk memasang tempelan protokol kesehatan di seluruh transportasi umum," lanjut Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com