Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas Covid-19 Kembangkan Masker Khusus untuk Daerah Zona Merah

Kompas.com - 28/09/2020, 21:18 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Doni Monardo menyatakan, pihaknya sedang mengembangkan masker yang layak digunakan untuk daerah zona merah (risiko tinggi penularan Covid-19).

"Tim dari Satgas, tim pakar bersama beberapa perusahaan telah bisa membuat masker yang diproduksi secara lokal tetapi memiliki kadar filter yang cukup tinggi. Antara 70-80 persen," kata Doni usai rapat bersama Presiden Joko Widodo secara virtual, Senin (28/9/2020).

"Dan ini sudah mendapatkan rekomendasi dari BPPT dan juga standarisasi dari Jerman. Kita coba kembangkan terus sehingga nantinya kualitas masker yang digunakan masyarakat semakin baik," lanjut Doni.

Baca juga: BUMN Konstruksi Serahkan Bantuan 26.000 Masker di Sulut

Ia mengatakan, masyarakat di zona merah dengan risiko penularan tinggi sebaiknya mengenakan masker yang berkualitas tinggi. Sebaliknya masyarakat di zona kuning bisa menggunakan masker yang kualitasnya biasa.

Doni pun semua masker memiliki kegunaan. Hanya, perlu disesuaikan dengan zona risiko penularan Covid-19.

"Sebenarnya masker ini semuanya berguna. Tidak ada masker yang tidak berguna. Namun sekali lagi, bagi daerah yang zona merah lantas tingkat risiko penularannya tinggi perlu kita buatkan sebuah standariasi," mantan komandan Paspampres ini.

"Daerah risiko rendah tentu kualitas maskernya tidak. Perlu berada pada posisi yang sangat berkualitas tinggi. Tapi daerah dengan risiko ancaman tinggi terutama di zona merah, kita imbau masyarakat pakai masker berkualitas sehingga risiko penularan kecil," lanjut dia.

Sebelumnya Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyatakan masker scuba dan buff kurang efektif menangkal virus corona.

Hal itu disampaikan Wiku menanggapi larangan penggunaan masker scuba dan buff di dalam commuter line.

"Masker scuba atau buff adalah masker dengan satu lapisan saja dan terlalu tipis sehingga kemungkinan untuk tembus lebih besar," kata Wiku lewat kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (15/9/2020).

Baca juga: Satgas Covid-19: Masker Scuba dan Buff Kurang Efektif Tangkal Virus Corona

Selain itu, Wiku menambahkan, masker scuba biasanya mudah untuk ditarik ke leher sehingga penggunaannya tidak berarti.

Wiku menyatakan masker merupakan alat penting untuk mencegah penularan virus corona sehingga masyarakat perlu menggunakan masker berkualitas.

Ia mengatakan, masyarakat bisa mengenakan masker bedah atau masker kain yang terdiri dari tiga lapisan kain katun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com