JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, perekonomian Indonesia di tengah pandemi Covid-19 tak separah negara-negara lain.
Ia mengatakan, meskipun pertumbuhan ekonomi di Tanah Air mengalami minus dan defisit akibat pandemi, tetapi hal tersebut masih lebih baik dibanding negara lain.
Hal tersebut juga, kata Muhadjir, karena Indonesia telah melakukan hibernasi ekonomi di masa lima bulan pandemi menyerang.
"Kita berada dalam track yang benar (hibernasi ekonomi), karena ekonomi kita walaupun mengalami minus, defisit pertumbuhannya tapi tak separah negara-negara lain," kata Muhadjir saat menjadi pembicara di acara penerimaan mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) 2020 secara daring, Senin (28/9/2020).
Ia mengatakan, selama melakukan hibernasi ekonomi, Indonesia menurunkan hampir seluruh aktivitas perekonomian.
Antara lain menutup banyak pabrik hingga pedagang-pedagang kecil pun mengalami nasib yang sama akibat pandemi Covid-19.
"Tapi hibernasi ini tidak boleh lama. Kalau itu terjadi ekonomi negara terpuruk terlalu dalam sehingga pemulihan ekonomi perlu dari awal, harus lebih kerja keras, perlu waktu lebih lama dan ongkosnya lebih besar," kata dia.
"Makanya pemerintah mempertimbangkan bahwa 5 bulan melakukan hibernasi ekonomi cukup dan saatnya kita bangkit melakukan pemulihan ekonomi walaupun Covid-19 masih ada," lanjut dia.
Baca juga: Menko PMK Sebut Penanganan Covid-19 di Indonesia Sudah Berada di Jalur yang Benar
Oleh karena itu, saat ini pemerintah pun berupaya menyeimbangkannya antara penanggulangan Covid-19 dengan pemulihan ekonomi.
Keduanya, kata dia, harus berjalan seimbang agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan