Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menag Fachrul Razi Positif Covid-19, Komisi VIII Akan Tes Swab Anggota dan Staf

Kompas.com - 21/09/2020, 10:36 WIB
Tsarina Maharani,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi VIII DPR yang bermitra dengan Menteri Agama Fachrul Razi berencana akan menyelenggarakan uji usap atau swab test kepada para pimpinan, anggota, dan staf.

Hal ini menyusul kabar bahwa Menteri Agama positif Covid-19 setelah mengikuti tes usap pada 17 September 2020.

"Komisi VIII akan mempertimbangkan untuk melakukan tes swab bagi pimpinan dan anggota serta staf Komisi VIII yang merupakan bagian dari tracing Covid-19," kata Wakil Ketua Komisi VIII DPR Ace Hasan Syadzily, saat dihubungi, Senin (21/9/2020).

Baca juga: Positif Covid-19, Menag Minta Program dan Layanan Keagamaan Tetap Berjalan

Ace mengatakan, Komisi VIII sempat menggelar rapat kerja dengan Menag pada 14 September. Saat itu, rapat kerja membahas rencana anggaran tahun 2021.

Menurut dia, Komisi VIII sekaligus akan memastikan apakah Menag sudah terkonfirmasi positif Covid-19 di hari sebelum rapat kerja tersebut.

"Kami mau memastikan juga apakah Pak Menag terkonfirmasi positif Covid-19 itu sebelum 14 September, saat rapat dengan Komisi VIII," tuturnya.

Ia pun mendoakan agar Fachrul Razy lekas pulih.

Ace menyebutkan, sebetulnya Komisi VIII berencana kembali menggelar rapat kerja dengan Menag pada pekan ini.

Baca juga: Menag Positif Covid-19, Istana: Sudah 2 Bulan Tidak Ketemu Presiden Jokowi

Namun, Ace menyatakan hal tersebut bukan persoalan. Sebab, tugas Menag dapat diwakili Wakil Menag Zainut Tauhid.

"Kami tentu meminta kepada Menteri Agama untuk fokus pada kesehatannya dan melakukan isolasi mandiri agar Covid-19 yang dialaminya segera pulih," ujarnya.

"Soal tugas-tugas dengan Komisi VIII, dapat diwakili oleh Wakil Menteri Agama, Pak Zainut Tauhid Sa’adi," kata Ace.

Baca juga: Menteri Agama Fachrul Razi Positif Covid-19

Halaman:


Terkini Lainnya

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

Nasional
Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

Nasional
Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

Nasional
Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

Nasional
Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

Nasional
Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

Nasional
Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

Nasional
Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

Nasional
Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

Nasional
Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

Nasional
Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

Nasional
Bawaslu Akui Kesulitan Awasi 'Serangan Fajar', Ini Sebabnya

Bawaslu Akui Kesulitan Awasi "Serangan Fajar", Ini Sebabnya

Nasional
Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com