JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan netralitas aparatur sipil negara (ASN) dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) merupakan penyakit lama yang tidak kunjung sembuh.
Hal tersebut disampaikan Ma'ruf saat bertemu Komisi ASN (KASN) dalam konferensi video, Selasa (15/9/2020).
"Netralitas ASN dalam Pilkada, ini kayaknya penyakit lama yang tidak sembuh-sembuh, belum sembuh-sembuh," ujar Ma'ruf.
Baca juga: Lagi, Menteri Tjahjo Ingatkan Netralitas ASN Saat Pilkada 2020
Menurut Ma'ruf, ketidaknetralan ASN dalam ajang Pilkada ataupun Pemilihan Presiden (Pilpres) membuat demokrasi di Tanah Air menjadi cacat.
Oleh karena itu, ia pun berharap KASN mengawasi para ASN dan menerapkan kode etik dan netralitas ASN, terutama pada Pilkada 2020 yang bakal digelar 9 Desember.
Ma'ruf mengatakan, ASN yang mandiri dan bebas intervensi politik sangat dibutuhkan.
Apalagi, kata Wapres, setelah undang-undang (UU) ASN berlaku, pelaksanaan sistem merit dinilai sangat signifkan untuk transformasi struktural dan budaya pada instansi pemerintah.
Baca juga: Menpan RB, Mendagri dan Bawaslu Teken SKB Pengawasan Netralitas ASN di Pilkada
Dilansir dari situs Badan Kepegawaian Negara (BKN), sistem merit adalah kebijakan dan manajemen ASN berdasarkan kualifikasi, kompetensi, dan kinerja secara adil dan wajar tanpa memberdakan faktor politk, ras, agama, asal-usul, jenis kelamin, dan kondisi kecacatan.
"Pelaksanaan sistem merit ini tidak hanya menjamin keadilan ASN tapi juga mendorong peningkatan kompetensi dan kinerja yang akan berujung pada birokrasi pemerintahan berkualitas," ucap Ma'ruf.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.