Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas: Jangan Sampai Aktivitas Lumpuh karena Kasus Covid-19 Tinggi

Kompas.com - 19/08/2020, 17:04 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Pakar Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Dewi Nur Aisyah mengingatkan masyarakat agar jangan sampai tingginya kasus Covid-19 di perkotaan melumpuhkan aktivitas masyarakat.

Hal ini mengingat angka kasus positif Covid-19 saat ini didominasi dari wilayah perkotaan.

"Kepada siapa pun masyarakat Indonesia, terutama yang tinggal di perkotaan, kita harus ingat bahwa kota adalah poros segala aktivitas. Roda sektor ekonomi juga banyak terjadi di kota. Maka, kita harus jaga kota kita dari Covid-19," ujar Dewi dalam talkshow daring yang ditayangkan di saluran YouTube BNPB, Rabu (19/8/2020).

"Kalau mau kita tetap bisa beraktivitas, maka jaga kota kita supaya tetap aman. Jangan sampai aktivitas kita lumpuh karena kondisi Covid-19 sangat tinggi," lanjut dia.

Baca juga: Satgas: Perkotaan Lebih Banyak Sumbang Kasus Covid-19 Dibanding Kabupaten

Selain itu, Dewi juga mengingatkan agar masyarakat mewaspadai potensi penularan di perkotaan.

Sebab, saat ini aktivitas di perkotaan kembali berjalan seperti biasa.

"Karena semakin banyak orang berkumpul, aktivitas semakin tinggi. Maka, harus lebih hati-hati tentunya. Patuhi protokol kesehatan ketika berada di kota," tutur Dewi.

Terakhir, Dewi mengatakan, pihaknya berharap pemerintah setempat punya respons yang lebih cepat dan adaptif untuk menangani kasus-kasus Covid-19 di perkotaan.

Baca juga: Sebaran Kasus Baru Covid-19 di 31 Provinsi Per 19 Agustus: DKI Tertinggi

Dengan begitu, angka kesembuhan bisa ditingkatkan dan angka kematian bisa ditekan seminimal mungkin.

Sebelumnya, Dewi mengatakan, wilayah perkotaan banyak menyumbang kasus Covid-19 di Indonesia.

Ada 20 kota yang menyumbang lebih dari 50 persen dari kasus Covid-19 di Tanah Air.

"Ternyata daerah perkotaan itu lebih banyak menyumbangkan kasus dibandingkan kabupaten," ujar Dewi, Rabu.

"Kalau kita lihat berdasarkan kasus kumulatif, sampai dengan 16 Agustus 2020 sudah ada daftar 20 kabupaten/kota dengan kasus kumulatif Covid-19 tertinggi di Indonesia," lanjut dia.

Baca juga: Dedi Mulyadi: PSBB Hanya Cocok untuk Perkotaan

Adapun 20 kota yang dimaksud yakni Kota Surabaya, Kota Jakarta Pusat, Kota Semarang, Kota Makassar, Kota Jakarta Timur, Kota Jakarta Selatan, Kota Jakarta Utara, Kota Jakarta Barat, Kota Sidoarjo, dan Kota Medan.

Kemudian, ada Kota Banjarmasin, Kota Gresik, Kota Palembang, Kota Jayapura, Kota Depok, Kota Denpasar, Kota Manado, Kota Mataram, Kota Bekasi, dan Kota Ambon.

Kota-kota ini ternyata menyumbangkan 53 persen dari keseluruhan kasus Covid-19 di Indonesia.

"Dari 20 kabupaten/kota dengan jumlah kumulatif tertinggi ini ternyata menyumbangkan 53 persen dari seluruh kasus Covid-19 di Indonesia," tambah dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com