Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komisi X DPR Dorong 3 Menteri Buat MoU untuk Selesaikan Masalah Belajar Online

Kompas.com - 18/08/2020, 23:02 WIB
Irfan Kamil,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi X DPR Hetifah Sjaifudian meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), dan Menteri Perindustrian (Menperin) untuk bekerja sama terkait kesulitan akses internet warga untuk belajar online. 

 

“Kita sudah beberapa kali mendorong untuk terjadi satu kolaborasi antara Mas Menteri  dengan menteri lain, seperti Menkominfo dan Menperin,” kata Hetifah saat pemaparan survei, Selasa (18/8/2020).

Ia menanggapi hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang menunjukan 92 persen responden mengalami kesulitan dalam belajar online, salah satunya terkait dengan akses internet.

Baca juga: Survei SMRC: Belum Semua Warga Miliki Akses Internet untuk Belajar Online

Menurut Hetifah, ketiga menteri tersebut dapat mengatasi permasalahan sekolah online  seperti ketersediaan internet dan keterbatasan handphone untuk siswa sekolah.

Ia mendorong ketiga menteri membuat nota kesepahaman (MoU).

“Harusnya tiga menteri ini bikin MoU, kapan kita bisa memastikan anak yang tidak punya gawai untuk punya, guru yang tidak punya laptop bisa punya laptop. Begitu juga dengan internetnya,” ujar Hetifah.

Menurut dia, perangkat penunjang belajar online, seperti gawai hingga internet, dapat segera terselesaikan dengan kerja sama ketiga kementerian/lembaga tersebut.

“Saya belum melihat ada tanda-tanda kolaborasi ini. Sampai saat ini belum terjadi, tetapi saya akan berusaha mempercepat proses ini,” ucap Hetifah.

Sementara itu, Manajer Kebijakan Publik SMRC Tati D Wardi mengatakan, belum semua pelajar/mahasiswa terjangkau akses internet untuk melakukan belajar online.

Tati menyebut, ada 24 persen warga yang tidak memiliki akses internet.

"Belum semua warga memiliki akses internet, yang memiliki akses internet sekitar 76 persen, dan yang tidak memiliki akses internet sekitar 24 persen," kata Tati.

Mereka yang memiliki akses internet, menggunakan berbagai macam perangkat, mulai dari ponsel pintar, laptop dan komputer.

Responden yang menggunakan ponsel pintar ada 95,1 persen.

Responden yang menggunakan laptop sebesar 25,5 persen.

Baca juga: SMRC: Mayoritas Belajar Online Pakai Ponsel, tapi Ada yang Tak Bisa Akses Internet

Sementara itu, responden yang mengakses internet dengan menggunakan komputer, yakni 3,8 persen.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Nasional
Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com