“Kita sudah beberapa kali mendorong untuk terjadi satu kolaborasi antara Mas Menteri dengan menteri lain, seperti Menkominfo dan Menperin,” kata Hetifah saat pemaparan survei, Selasa (18/8/2020).
Ia menanggapi hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang menunjukan 92 persen responden mengalami kesulitan dalam belajar online, salah satunya terkait dengan akses internet.
Menurut Hetifah, ketiga menteri tersebut dapat mengatasi permasalahan sekolah online seperti ketersediaan internet dan keterbatasan handphone untuk siswa sekolah.
Ia mendorong ketiga menteri membuat nota kesepahaman (MoU).
“Harusnya tiga menteri ini bikin MoU, kapan kita bisa memastikan anak yang tidak punya gawai untuk punya, guru yang tidak punya laptop bisa punya laptop. Begitu juga dengan internetnya,” ujar Hetifah.
Menurut dia, perangkat penunjang belajar online, seperti gawai hingga internet, dapat segera terselesaikan dengan kerja sama ketiga kementerian/lembaga tersebut.
“Saya belum melihat ada tanda-tanda kolaborasi ini. Sampai saat ini belum terjadi, tetapi saya akan berusaha mempercepat proses ini,” ucap Hetifah.
Sementara itu, Manajer Kebijakan Publik SMRC Tati D Wardi mengatakan, belum semua pelajar/mahasiswa terjangkau akses internet untuk melakukan belajar online.
Tati menyebut, ada 24 persen warga yang tidak memiliki akses internet.
"Belum semua warga memiliki akses internet, yang memiliki akses internet sekitar 76 persen, dan yang tidak memiliki akses internet sekitar 24 persen," kata Tati.
Mereka yang memiliki akses internet, menggunakan berbagai macam perangkat, mulai dari ponsel pintar, laptop dan komputer.
Responden yang menggunakan ponsel pintar ada 95,1 persen.
Responden yang menggunakan laptop sebesar 25,5 persen.
Sementara itu, responden yang mengakses internet dengan menggunakan komputer, yakni 3,8 persen.
Sebanyak 0,1 persen menjawab lainnya dan 2,9 persen tidak menjawab.
Sebagai catatan, responden diperbolehkan menjawab lebih dari satu perangkat yang digunakan untuk mengakses internet.
Survei SMRC bertajuk pendidikan online pada masa Covid-19 ini dilakukan sejak 5 hingga 8 Agustus 2020.
Jumlah responden yang disurvei yakni 2.201 orang di mana sekitar lima persen di antaranya berstatus pelajar/ mahasiswa.
Keseluruhan responden berusia 17 tahun ke atas, baik yang sudah menikah maupun yang belum. Penentuan sampel dilakukan secara acak.
Adapun margin of error survei sekitar 2,1 persen dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.
https://nasional.kompas.com/read/2020/08/18/23021931/komisi-x-dpr-dorong-3-menteri-buat-mou-untuk-selesaikan-masalah-belajar