Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Jokowi 3 Kali Ucapkan Saatnya Indonesia "Bajak Momentum Krisis"

Kompas.com - 14/08/2020, 13:49 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, pandemi Covid-19 telah mengakibatkan krisis ekonomi di seluruh dunia. Bahkan, ia menyebut, krisis yang terjadi pada saat ini terparah dalam sejarah.

Namun, Presiden menyatakan bahwa krisis yang terjadi pada saat ini harus dimanfaatkan oleh Indonesia untuk melakukan lompatan besar.

Berdasarkan data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tak kurang dari 215 negara yang memiliki kasus positif Covid-19. Hingga 13 Agustus, terdapat lebih dari 20 juta kasus di dunia, dengan jumlah kematian mencapai 737.000 jiwa.

"Semua negara, negara miskin, negara berkembang, termasuk negara maju, semuanya sedang mengalami kemunduran karena terpapar Covid-19." kata Jokowi saat menyampaikan pidato pada Sidang Tahunan MPR di Kompleks Parlemen, Jumat (14/8/2020).

Baca juga: Jokowi Sebut Saatnya Bajak Momentum Krisis untuk Lompatan Besar, Ini Tafsiran Maknanya

Indonesia, Jokowi mencontohkan, awalnya sempat mengalami pertumbuhan ekonomi 2,97 persen pada kuartal I-2020. Namun, pada kuartal II-2020, pertumbuhan yang terjadi justru minus 5,32 persen.

Kondisi serupa, imbuh dia, juga dialami oleh negara-negara maju yang bahkan mencatatkan pertumbuhan ekonomi minus belasan persen. Bahkan, Jokowi mengatakan, ada yang mencapai minus 17 persen.

"Kemunduran banyak negara besar ini bisa menjadi peluang dan momentum bagi kita untuk mengejar ketertinggalan," ujarnya.

Ia pun mengibaratkan kondisi perekonomian seluruh negara pada saat ini layaknya sebuah komputer yang sedang macet (hang).

"Semua negara harus menjalani proses mati komputer sesaat, harus melakukan restart, harus melakukan rebooting. Semua negara mempunyai kesempatan untuk men-setting ulang semua sistemnya," pungkas Jokowi.

Baca juga: Bicara Soal Green Diesel Pertamina, Jokowi : 1 Juta Ton Sawit Petani Bisa Diserap

Saat pidato tersebut Jokowi lantas menyatakan bahwa Indonesia harus memanfaatkan situasi ini untuk 'membajak momentum krisis', guna memperbaiki kondisi di dalam negeri.

Transformasi besar

Awalnya, Jokowi menyambut hangat seruan moral dan dukungan yang disampaikan oleh para ulama, pemula agama dan tokoh budaya agar mejadikan momentum pandemi sebagai sebuah kebangkitan baru untuk melakukan sebuah lompatan besar.

Menurut Jokowi, saat ini menjadi saat yang tepat untuk membenahi diri secara fundamental, melakukan transformasi besar, serta menjalankan strategi besar.

Strategi tersebut meliputi bidang ekonomi, hukum, pemerintahan, sosial, kebudayaan, termasuk kesehatan dan pendidikan.

"Saatnya kita bajak momentum krisis untuk melakukan lompatan-lompatan besar. Pada usia ke-75 tahun ini, kita telah menjadi negara Upper Middle Income Country," kata Jokowi.

Baca juga: Jokowi: Krisis akibat Covid-19 Harus Jadi Momentum Mengejar Ketertinggalan

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com