KOMPAS.com - Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan, triwulan III menjadi momentum bangkitnya perekonomian Indonesia, agar tak tergelincir ke jurang resesi.
“Reopening kegiatan perekonomian jelas membawa dampak positif,” kata Chatib, seperti dalam keterangan tertulisnya.
Sejumlah pakar ekonomi pun berpendapat, pembukaan aktivitas ekonomi di tengah pandemi Covid-19 mampu mendorong pertumbuhan ekonomi.
Mengingat hal tersebut, pemerintah mengambil langkah cepat dengan menyiapkan lima langkah agar perekonomian nasional kembali positif.
Pertama, melakukan belanja besar-besaran guna meredam kontraksi ekonomi akibat pandemi Covid-19.
Baca juga: Ekonom: Belanja Pemerintah Menjadi Kunci Terhindarnya RI dari Resesi
Langkah tersebut dipilih karena, pada masa krisis akibat pandemi Covid-19, belanja pemerintah diakui sebagai instrumen pengungkit pemulihan ekonomi. Di samping itu, sektor swasta dan UMKM harus dipulihkan dengan stimulus.
“Lewat belanja besar-besaran, permintaan dalam negeri meningkat dan dunia usaha tergerak untuk berinvestasi,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Kedua, pemerintah membentuk Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional. Pada komite ini, Airlangga Hartarto bertindak sebagai pemimpin, dan Erick Thohir selaku Ketua Pelaksana.
Komite tersebut akan memastikan penanganan kesehatan dan ekonomi berjalan sinergi, dan menjaga pertumbuhan ekonomi pada kuartal III 2020.
Baca juga: Resesi Bisa Dicegah, Ini Indikator Ekonomi yang Tunjukkan Perbaikan
Ketiga, pemerintah memberi bantuan kredit berbunga rendah, dan menyiapkan berbagai program agar UMKM bergeliat kembali. Salah satunya adalah kebijakan restrukturisasi dan subsidi bunga kredit.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.