Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua KPK: Idul Adha Momentum "Menyembelih" Tabiat Tamak

Kompas.com - 01/08/2020, 12:58 WIB
Diamanty Meiliana

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua KPK Firli Bahuri mengatakan, peringatan Hari Raya Idul Adha 1441 Hijriah seyogyanya menjadi momentum untuk "menyembelih" tabiat tamak.

"Ibadah kurban seyogyanya menjadi momentum bagi kita untuk "menyembelih" tabiat tamak, sifat binatang yang sejatinya ada namun terpendam dalam diri setiap manusia," katanya, Jumat (31/72020), dikutip dari Antara.

Sama seperti binatang, lanjut dia, tabiat tamak manusia pada hakikatnya wujud nyata ketidakmampuan mengontrol dan mengendalikan keinginan, hasrat serta hawa nafsu sehingga kehilangan moral menjadi rakus karena tidak akan puas dengan apa yang ada, selalu kurang terhadap apa yang telah dimiliki.

Baca juga: Patuhi Protokol Kesehatan Saat Idul Adha, Muhadjir Contohkan Nabi Ibrahim

Menurut dia, jika dikaitkan permasalahan besar bangsa, yaitu laten korupsi serta perilaku koruptif yang berurat akar di negeri ini, maka dengan mengamalkan esensi dari tauladan kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail serta semangat Idul Adha (kurban) ditambah tiga strategi pemberantasan korupsi, KPK diharapkan menjadi solusi terbaik agar Indonesia cepat terlepas dari bahaya aten korupsi.

"Insya Allah menjadi solusi terbaik agar Indonesia cepat terlepas dari laten korupsi yang menggurita di negeri ini dan Indonesia yang bersih dari korupsi bukanlah hanya menjadi mimpi tetapi terwujud nyata Indonesia bersih dari segala bentuk korupsi," katanya.

Adapun, kata dia, tiga strategi tersebut, yaitu pendekatan pendidikan masyarakat untuk membentuk cara berpikir dan culture set baru antikorupsi, pendekatan pencegahan yang tujuan utamanya menghilangkan kesempatan dan peluang untuk korupsi.

"Serta pendekatan penindakan di mana ketiganya adalah core business KPK dalam pemberantasan korupsi serta dilaksanakan secara holistik, integral sistemik, dan sustainable serta dukungan segenap komponen bangsa," ujar dia.

Baca juga: Makna Idul Adha bagi Sri Mulyani: Gotong Royong dengan Tulus Ikhlas

Ia pun menegaskan, korupsi bukan hanya kejahatan yang merugikan keuangan dan perekonomian negara tetapi juga termasuk kejahatan kemanusiaan dunia.

Sebab, telah masuk sampai fase berjejaring di mana dampaknya sangat destruktif pada setiap tatanan kehidupan umat manusia.

"Dan hebatnya kejahatan ini dapat dilakukan secara sistematik, terstruktur dengan dampak sistemik," kata dia.

Korupsi, lanjut dia, terbukti dapat menciptakan fantasi, mendorong kreativitas calon-calon koruptor untuk beradaptasi, berinovasi, dan memodifikasi modus-modus baru kejahatan korupsi agar tidak terungkap apalagi tertangkap saat mereka beraksi.

Baca juga: Berkurban, Bentuk Rasa Syukur dan Makna Berbagi pada Idul Adha...

"Oleh karena itulah, sudah sepatutnya kita jadikan perayaan Idul Adha tahun ini sebagai momentum kebangkitan melawan hasrat dan nafsu jahat korupsi, yang kita mulai dari diri sendiri," katanya.

Menurutnya, bukan penyembelihan hewan kurban baik kambing ataupun sapi yang menjadi esensi dari perayaan Hari Raya Idul Adha tahun ini, namun keikhlasan, pengorbanan, dan konsistensi untuk tidak korupsi esensi dari makna kurban yang seharusnya terpatri dalam setiap hati sanubari seluruh anak bangsa di negeri ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com