Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Misteri Mayat di Dalam Karung, Diduga Korban Penganiayaan Sindikat Narkoba

Kompas.com - 30/07/2020, 06:07 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Mayat seorang pria ditemukan dalam kondisi bengkak di pantai di Desa Tanjung Karang, Kecamatan Sebatik Induk, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Rabu (29/7/2020).

Diduga kuat, mayat tersebut adalah korban penganiayaan dan pembunuhan terkait jual beli narkoba.

Penemuan mayat berawal saat Subliyansyah (61) seorang petani warga setempat datang ke Pantai Sungai Teiwan atau dikenal dengan nama Pantai Batu Lamampu.

Ia kemudian melihat ada karung besar terikat yang mengeluarkan bau menyengat.

Baca juga: Mayat Dalam Karung di Pantai Pulau Sebatik, Diduga Korban Sindikat Narkoba

Karena curiga, ia kemudian melaporkan penemuan tersebut ke warga sekitar lalu dilanjutkan ke kepolisian.

Saat dibuka, karung itu ternyata berisi mayat pria yang mengenakan kaus dan celana hitam dengan kondisi tubuh membengkak.

Dengan kondisi membusuk seperti itu, ada dugaan mayat tersebut sudah tiga hari terendam air laut.

Sementara itu di sebelah karung berisi mayat itu, terdapat karung yang berisi pasir yang digunakan sebagai pemberat agar mayat tersebut tenggelam.

Baca juga: Misteri Kebakaran Ruko Kosong di Makassar, Ada Mayat Tertindih Kasur

Saat itu tak ada warga yang mengaku kehilangan anggota keluarganya.

Menurut Kepala Desa Tanjung Karang, Amir, sebagian besar warga sekitar berprofesi sebagai nelayan yang biasanya melaut selama berhari-hari.

Dan biasanya jelang Hari Raya Idul Adha mereka berkumpul dan tidak ada warga yang melaporkan kehilangan anggota keluarganya.

"Paling kalau lebaran Idul Adha tidak pulang baru ada yang melapor, karena tradisi kita, lebaran harus kumpul keluarga semua, dan sampai hari ini juga tidak ada informasi warga saya yang hilang," katanya.

Baca juga: Pemancing Temukan Mayat Perempuan Mengambang di Kali Tuntang Semarang

Korban penganiayaan sindikat narkoba

Ilustrasi narkobaThinkstock Ilustrasi narkoba
Sementara itu Kapolres Nunukan AKBP Syaiful Anwar menjelaskan jika mayat tersebut berinisial SPD.

Namun ia menolak menjelaskan dari mana identitas mayat tersebut diketahui.

Menurutnya saat ini polisi masih mengungkap dalang pembunuhan SPD dan sudah mengamankan tiga terduga pelaku yakni Herman, Sudi, dan Nurman.

"Olah TKP kita lakukan dan hasilnya adalah motif kasus ini diduga terkait jual beli narkoba," ujar Syaiful.

Baca juga: Eko Mengaku Jadi Kurir Sabu untuk Hidupi 4 Anak Gembong Narkoba Freddy Budiman

Ia menjelaskan, pembunuhan dilakukan di salah satu rumah sewa di Sei Teiwan. Rumah tersebut ditinggali salah satu tersangka yang brnama Sudi.

"Hasil penyelidikan anggota di lapangan, penganiayaan berujung menghilangkan nyawa terjadi di salah satu rumah sewa di Sei Teiwan. Rumah tersebut ditinggali salah satu tersangka atas nama Sudi, ada enam pelaku. Kita masih bekerja, kita buru tiga pelaku lainnya," katanya.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Ahmad Zulfiqor | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com